Truk Pengangkut Tanah Penyebab Kemacetan di Talang Putri
PALEMBANG-KEMACETAN di Jalan Kapten Abdullah Kelurahan Talang Putri Kecamatan Plaju Darat Palembang membuat para pengguna jalan menjerit. Kondisi itu disebabkan oleh aktivitas truk pengangkut tanah yang melintas di sepanjang kawasan objek vital Pertamina itu.
Kemacetan itu berdampak ke lalu lintas di wilayah Kelurahan Talang Putri dan Kelurahan Plaju Darat. Berdasarkan pantauan di Jalan Kapten Abdullah Talang Putri Kecamatan Plaju Darat, kondisinya macet panjang. Saking parahnya, beberapa kendaraan roda dua terpaksa keluar dari badan jalan karena lalu lintas macet panjang.
Macet di Jalan Kapten Abdullah Kelurahan Talang Putri ini sudah sangat akut dalam satu bulan terakhir. Kendaraan truk pengangkut tanah mengular panjang mulai dari pagi pukul 08:30 WIB hingga sore hari. Kemacetan juga terjadi di Kelurahan Plaju Darat Tegal Binangun hingga mengular ke sebuah lokasi pengurukan tanah dikawasan itu.
Saking panjangnya, mecet mengular hingga ke jalan kapten abdullah kelurahan talang putri, tak jauh dari simpang empat bakaran.
Kondisi ini pelak membuat warga setres. “Sudah setiap hari seperti ini,” ujar Mar, 33 tahun, warga g/Gang Lohor Kelurahan Talang Putri, Senin (27/6).
Lebih jauh dia mengatakan, sebelumnya kemacetan di jalan kapten abdullah kelurahan talang putri tidak seramai sekarang. Ditengarai kemacetan dipicu oleh truk pengangkut tanah untuk pengurukan sebuah lokasi perumahan di kelurahan plaju darat tegal binangun. Menurutnya kondisi ini selain mengakibatkan kerugian ekonomi dan rentan terhadap keselamatan warga. Beberapa kali terjadi kecelakaan yang mengakibatkan korban luka-luka.
“Beberapa kali motor terserempet mobil truk pengangkut tanah. Jalanan juga berdebu, dan menjadi rusak,” keluhnya.
Selain macet, kondisi jalan di ruas jalan itu juga berdebu serta menganggu kesehatan para pengguna jalan. “Jalan Kapten Abdullah Kelurahan Talang Putri ini kalau siang hari truk melintas secara konvoi di jalan raya. Macetnya panjang ke mana-mana. Jalanan setiap hari dilintasi dum truk urugan tanah. Harusnya ditutupi terpal dan tidak melakukan konvoi kendaraan,” pinta Jon, 43 tahun, warga Gang Buntu Kelurahan Talang Putri.
Atas kondisi ini, Koordinator Gerakkan Barisan Komitmen Konstitusi Sriwijaya Sumatera Selatan, Nababan, meminta Pemerintah Kota Palembang dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk segera berkoordinasi. Dia berharap keluhan warga soal maraknya aktivitas truk tambang di tegah kota segera ditindak tegas.
“Saya minta untuk segera ditindak tegas. Mereka telah melakukan pengurukan tanah tanpa izin dan tanah-tanah urug itu berasal dari galian tambang ilegal. Menyebabkan kemacetan panjang, dan merusak jalan, serta menimbulkan polusi udara. Siapa yang bertanggung jawab atas semua itu,” ungkapnya.
ADENI ANDRIADI