Surga Narkoba di Kampung Batun

OKI -Cerita tentang narkoba jenis sabu dan ekstasi di Desa Muara Batun Kecamatan Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel) tak kunjung usai. Digerebek. Kemudian bergeliat lagi. Desa itu bak surga bagi penikmat narkoba.
Media ini melakukan investigasi pada minggu (8/5/2022) dan menemukan penikmat narkoba tengah asik happy disebuah acara panggung organ tunggal. “Terlihat pada foto puluhan orang tengah menikmati alunan musik house remix dengan menggunakan pil inex sejak pukul 12:00 WIB hingga pukul 16:30 WIB.
Awalnya, pesta pernikahan di desa itu hanya digelar dengan hiburan irama musik dangdut. Tapi sejak pukul 12:00 WIB jenis irama musik house remix mulai di geber oleh sang penabuh organ. Sabu, inex, dan miras, sangat mudah ditemui di sana hari ini. “Mau cari inex atau sabu, ada,” kata Tere (Nama Samaran) sang pengguna sabu dan inex di salah satu kampung di desa itu.
Sejumlah warga setempat mengaku merasa nyaman memakai narkoba dan menenggak miras di setiap acara pesta pernikahan di desa itu karena aman dari razia polisi.
“Setiap kali bakal ada pengerebekan, penjual langsung diberi tahu oleh warga setempat agar para pasien dan bandar narkoba segera kabur. Berdasarkan pengakuan Tere hari ini, beberapa orang oknum masih memiliki hubungan kerabat dengan kepala desa di desa itu juga ikut melaksanakan transaksi dan turut serta menikmati barang haram itu.
Semarak peredaran miras dan narkoba di desa itu, terus berjalan karena melibatkan banyak pihak. Bahkan diduga ada oknum aparat yang diduga ikut serta terlibat bisnis narkoba di sana. Hal itu diungkapkan Nababan SH Koordinator Sumatera Selatan (Sumsel) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakkan Barisan Komitmen Konstitusi Sriwijaya (Gebrakk Sriwijaya).
Menurut Nababan, ia sudah sejak lama mengetahui adanya informasi mengenai keterlibatan oknum aparat yang diduga ikut terlibat dalam bisnis narkoba di sana. Di belakang aparat nakal itu, kata dia, ada tangan-tangan tak terlihat. “Bukan hanya pemakai, aparat pun turut membantu peredaran narkoba itu,” kata Nababan.
Menurut Nababan, yang pernah meneliti kampung ini, yang paling berjasa membangun kekompakan warga di kampung itu dalam menjalankan bisnis narkoba adalah salah satu terpidana kasus narkoba yang kini tengah menjalani hukuman di salah satu lapas di Palembang.
Meski sang bandar narkoba di desa itu telah ditangkap, jual beli barang haram itu di desa itu sampai kini masih terus eksis sampai hari ini.
TIM INVESTIGASI



