Soal Bangunan Beton Dilahan Gunung Mas Dua Kades Puncak Pro- Kontra ?
BOGOR – Adanya pembangunan dilahan perkebunan teh yang mengunakan alat berat mendapat dukungan juga kritik dari kades diwilayah puncak .
Saat ditemui dikantor desa Cibeureum ,Rahmat Hamami amat menyayangkan adanya pembangunan fisik diwilayah puncak khusus diarea perkebunan teh gunung mas.
“Saya aneh saat adanya pembabatan lahan diarea gunung Mas tidak ada pihak yang mengkritisi pembangunan itu dimana peran dari media saat ini” ujar Rahmat Hamami disela obrolan dengan wartawan.
Bahkan dirinya mengingatkan bahwa wilayah puncak ini adalah kawasan konservasi dan resapan amat rentan akan menimbulkan dampak banjir dan bahaya lainnya .
” Puncak itu tidak begitu saja dapat dibangun dan digunakan untuk pembangunan fisik berupa gedung tapi harus ada kajian dampak sosial dan lingkungannya.
Karena itu maka tidak mudah mendapatkan perijinan dan peruntukan usahanya harus dianalisa dampak secara komprehensif lintas kepentingan ” ujar Rahmat .
Sementara itu kades Tugu Selatan ,Eko Windiana ,Selasa (8/8) mendukung proyek wisata dilahan teh gunung mas .
” Udah itu ijin lingkungan ya udah dibuat .
Kawasan wisata itu untuk arena bermain” tulis Eko Windiana pada wartawan.
Dilain hal terbitnya IMB diatas lahan perkebunan teh gunung Mas mendapatkan kritik keras Ormas BBR ( Benteng Bogor Raya ) Doel Samson bahkan pihaknya menyatakan agar diungkap inisiator dibalik perijinan IMB tersebut .
“Ya itu pasti ada simpul para oknum perijinan dimana lahan HGU untuk perkebunan teh tidak dapat berubah pada peruntukan yang lain.
Mengapa dapat mudah keluar IMB pada pihak PT yang mendapat KSO dari pihak gunung Mas sementara tentu mekanisme terbit IMB harus pada lahan yang berstatus jelas kepemilikannya ” ujar Doel Samson.
( Red03)