Kualitas Air Sungai Musi Terus Memburuk
Palembang – Kualitas air di Sungai Musi Palembang, Sumatera Selatan, terus memburuk diukur dari tingkat kekeruhannya yang nyaris melampaui batas maksimal.
Dengan curah hujan yang relatif masih tinggi saat ini, tingkat kekeruhan air Sungai Musi mencapai 270 miligram PtCO. Dampak terburuk ini turut dirasakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Palembang.
Kontaminasi di sungai musi membuat PDAM Kota Palembang harus melakukan pengurangan kapasitas produksi.
PDAM Tirta Musi Palembang melalui akun instagram, Selasa (14/3/2023), menjelaskan kondisi air sungai musi yang mengalami kekeruhan.
“Air Sungai Musi Palembang saat ini berwarna pekat dan kadar oksigennya pun menurun”.
Penyebab menurunnya kualitas air Sungai Musi Palembang diduga akibat penggundulan hutan dan menyebabkan tanah turut terbawa. Selain itu, getah pohon bekas tebangan dan getah dari sisa kayu olahan diduga turut menyumbang kekeruhan di Sungai Musi.
Aktivitas angkutan batubara yang menggunakan Sungai Musi dan penambangan pasir yang dilakukan di Sungai Musi, diduga turut menyumbang kerusakan di Sungai Musi.
Untuk memproduksi air bersih dan siap didistribusikan PDAM Tirta Musi Palembang membutuhkan empat bahan kimia. Tawas, kapur, kaporit, dan PE.
Untuk setiap meter kubik air bersih dibutuhkan biaya mencapai Rp. 3.325. Air Sungai Musi Palembang merupakan satu-satunya sumber air terbesar di Provinsi Sumatera Selatan.
Sejauh ini PDAM Tirta Musi Kota Palembang telah melayani lebih dari 322.021 pelanggan di Kota Palembang. Sungai Musi Palembang juga mengalami pendangkalan. Jika terjadi kemarau panjang, sering terjadi instrusi air laut. Ini pula yang menggangu produksi air di PDAM.
ADENI ANDRIADI