JUSTICIA

Cekik Petani, Agen Megaraya Tani di Randusari Diduga Jual Pupuk Subsidi Melebihi HET

BREBES – Kelangkaan Pupuk Subsidi jenis Urea yang seharusnya harga Eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 120 ribu Malah menjadi ajang meraup Untung di tengah kebutuhan para petani dengan ketersediaan Pupuk Subsidi yang dengan terpaksa membeli walaupun dengan harga selangit asal tanamanya bisa berbuah hasil.

Seperti halnya salah satu Petani yang enggan disebutkan namanya mengatakan ” saya beli 250 ribu per kantong (50 kg) itupun saya harus beli produk obat minimal satu produk(1 botol obat),yah mau gimana lagi orang saya juga butuh.” Ucapnya polos.
“Sudah harga pupuknya mahal malah ditambah beli obat lagi,kan jadi beban lagi” tukasnya.

Sementara itu ketika awak media menyambangi toko obat dan Agen resmi Pupuk Subsidi Megaraya di Desa Randusari Kecamatan Losari Kabupaten Brebes,Toko tersebut sengaja ditutup tapi ada tulisan (pindah kebelakang).Benar saja di belakang Toko ada beberapa ruangan yang sengaja untuk menaruh pupuk juga obat obatan dan transaksi para pembeli yang masuk kedalam.
Seorang Wanita yang bernama Wawang mengaku sebagai Pelayan ketika dikonfirmasi terkait pemilik Toko tersebut mengatakan “Yah pemilik Toko nya sedang kontrol di rumah sakit,Bu Manten Kuwu Randusari paling pulangnya malam”ucapnya.
Ketika dikonfirmasi terkait harga Pupuk Subsidi yang harganya 250 ribu per Kantong dan wajib beli produk 1 botol obat,Wawang menyangkal”ga harganya 120 ribu malah pupuknya dianterin”dalihnya kepada awak media hari Kamis 08/02/2024.
“Saya dikirimi dari Megaraya yang ada di Desa Klampok kecamatan Wanasari”imbuhnya.
Sampai saat ini Rabu,21/02/2024 pemilik toko belum memberikan keterangan terkait dugaan penjualan yang dua kali lipat dari harga HET.

HET (Harga Eceran Tertinggi) pupuk subsidi yang sudah ditentukan oleh Pemerintah melalui Peraturan Kementerian Pertanian diduga dikakangi oleh oknum yang dengan sengaja menjual 2kali lipat dari ketentuan harga.malah ditambah lagi beban membeli satu produk obat.ibarat kata sudah jatuh di injek juga.
(Tholib)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *