Pasar Lampihong Balangan Perlu Direlokasi

BALANGAN – Badan Perencanaan Pembanguna Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Balangan beKerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang untuk melakukan kajian terhadap rencana relokasi pasar Lampihong yang berada di Desa Hilir Pasar Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan.
Pasar Lampihong sendiri merupakan peninggalan dari Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sejak sebelum dilakukannya pemekaran.
Rencana relokasi Pasar Lampihong menjadi Pasar Baru Lampihong ini dimulai dengan pembukaan atau pengantar kajian yang baru saja dilakukan di Aula Bappedalitbang, Kamis (26/10/2023).
Rencananya Pasar Lampihong yang saat ini di desa Hilir Pasar akan dipindahkan ke Desa Lampihong Kiri yang jaraknya sekitar 200 meter menuju ke belakang. Ada lokasi pembanding yaitu di Desa Batu Merah dan Sungai Awang namun saat ini yang paling memungkinkan adalah di Desa Lampihong Kiri.
Fauzan Roziqin, ST, M.PWK salah satu dari lima orang tim kajian dari Universitas Brawijaya Malang memaparkan perlu dilakukannya relokasi selain menyesuaikan visi misi dari kepemimpinan Bupati Balangan juga dengan kondisi pasar Lampihong saat ini sulit untuk rekayasa lalu lintas.
Terlebih pada hari pasar yaitu hari minggu. Posisi pasar berada tepat disamping jalan utama. Dalam jangka panjang jalan tersebut menjadi jalan utama khsususnya mempersiapkan sebagai wilayah penyangga IKN.
“Perluasan pasar Lampihong tidak direkomendasikan karena di dekat pasar terdapat makam bersejarah, yang tetap dipertahankan,” ujarnya.
Relokasi pasar lampihong rencananya akan menempati lahan seluas 150×400 meter dengan kepemilikan lahan sebanyak 10 rang yang saat ini dalam tahap pengadaan tanah yaitu konsultasi publik, penilaian serta appraisal.
Lokasi baru jua sudah terukur dan akan dilengkapi sertifikat SHM.
Konsep Pasar Lampihong saat ini berupa kantin bersekat kurang diminati oleh masyarakat sehingga konsep pasar baru lampihong diharapkan didasarkan pada karakteristiktik belanja masyarakat sekitar dan mengadopsi kearifan lokal.
“Ada sekitar 300 PKL yang tidak mau menempati kios, pedagang memilih berjualan di pinggir jalan karena merasa tidak laku jika berjualan di dalam,” ungkapnya.
Bangunan utama pasar lampihong saat ini terdiri dari 19 toko, 90 los, lapak, area parkir dan MCK. Lahan pasar lampihong ini rencananya akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Kepala Bidang Perdagangan, Amirullah mengatakan rencana untuk relokasi pasar ini diharapkan mampu untuk menjadikan perekonomian masyarakat menuju ke arah yang lebih positif. Hal ini juga menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kesiapan bak dari kajian dan Detail Engineering Desain (DID) sangat diperlukan untuk mendukung usulan pembangunan pasar baik dari daerah maupun dari kementerian,” ujarnya. Untuk pengadaan tanah sudah dianggarkan di anggaran perubahan 2023, karenanya diharapkan kelengkapan data pendukung bisa segera dilengkapi.
Terpisah, Camat Lampihong Muhammad Arsyad mengatakan pihaknya telah bersama melakukan survei lapangan, dengan relokasi ini berharap menjadi lokasi yang lebih strategis khususnya untuk menghidupkan desa sekitar seperti Desa Mundar, Papuyuan dan Pampanan serta desa lainnya.
“Desa sekitar seperti Desa Papuyuan yang merupakan daerah transmigrasi diharapkan mampu menjadi desa dengan kemandirian dengan adanya peluang di perdagangan,” ungkapnya.
Kepala UPT Pasar, Makmur menambahkan dengan adanya rencana relokasi ini diharapkan juga diiringi dengan sosialisasi kepada masyarakat agar pedagang dan juga warga sekitar bersiap diri. (Akhmad Sidik).