Kandang Ayam Bertebaran, Lalat Serbu Pemukiman Warga
RAMBUTAN-KEBERADAAN kandang ayam petelur dan pedaging kembali menuai keresahan warga. Sebab, kandang ayam tersebut ditengarai menjadi sumber lalat yang menyerbu pemukiman warga.
Seperti yang dialami warga Dusun Marbu ll, Desa Tanjung Marbu, Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin. Pemukiman mereka diserbu lalat hitam yang mulai banyak sejak seminggu belakangan ini.
Serbuan lalat yang sangat menganggu tersebut ditengarai berasal dari ratusan kandang ayam yang ada di wilayah tersebut.
Beberapa warga mengatakan, serbuan lalat yang masuk kerumah mereka sangat menganggu. Selain hinggap di makanan atau minuman juga menganggu mereka saat beristirahat.
“Kami jijik saat makan karena banyak lalat,” ujar seorang warga. Mereka yang berdagang makanan dan minuman juga sangat terganggu.
Pembeli menjadi risih berbelanja karena melihat warung mereka diserbu lalat. “Pembeli banyak yang ngeluh karena banyak lalat,” ungkap Zubaidah, 36 tahun, salah satu pedagang, Sabtu (11/6).
Warga sebenarnya sudah sejak lama menyampaikan keluhan tersebut kepada BPD dan pemerintah desa setempat namun sama sekali tidak mendapatkan respon. Informasi yang dihimpun media ini dilapangan menyebutkan, sejumlah oknum dan pemerintah desa beserta anggota BPD, ditengarai sejak lama telah menerima upeti dari para pemilik kandang ayam di desa tersebut.
“Lalat yang ditengarai dari ratusan kandang ayam berdekatan itu masih terus menyerbu. “Kami minta segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait karena kami sangat terganggu oleh serbuan lalat-lalat itu,” ujar warga setempat lainnya.
Sebenarnya warga sudah sangat lama mempermasalahkan adanya usaha peternakan ayam di desa itu. Mereka meminta semua kandang ayam tersebut ditutup karena ditengarai telah mengganggu ketenangan warga.
Salah seorang pekerja kandang ayam di desa setempat ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, bahwa 99 persen kandang ayam petelur dan pedaging di desa setempat merupakan milik seorang warga Tionghoa asal Palembang.
“Kami cuma pekerja di kandang ayam ini pak, kami tidak bisa melakukan apa-apa,” ujar pekerja itu tak mau disebutkan namanya.
ADENI ANDRIADI