Iman Sukarya Sarkowi: Presiden Diminta Tangani Eksploitasi Lahan Hijau Gunung Mas
BOGOR – Setelah Makin nyaring adanya proyek bangunan beton dilahan PTPN Gunung Mas yang mengerus perkebunan teh ,selain komentar para kades kini tokoh dan juga aktifis puncak menyalakan tanda sinyal merah meminta agar pemerintah pusat juga presiden turun tangan dikawasan penyangga ibukota Jakarta itu .
Saat dimintai komentarnya Iman Sukarya Sarkowi ,Selasa (8/8) pada wartawan meminta presiden turun tangan atas kondisi puncak saat ini karena lahan telah rusak dimana fungsi resapan air terganggu dengan adanya alih fungsi perkebunan teh Gunung Mas dibangun tempat wisata dibeberapa lokasi secara aktif .
” Saya selaku aktivis dan juga tokoh diwilayah Puncak ( IKPAS) aliansi masyarakat penyelamat Bogor dan lain-lain melihat kegiatan yang ada sekarang yaitu alih fungsi lahan resapan air sesuai payung hukum Inpres dan Keppres tentang Bopuncur juga kaitan pembangunan RTRW Kabupaten Bogor di kawasan Puncak selama ini kebablasan.
Lahan eks PTPN banyak beralih fungsi lahan berubah menjadi bangunan segala macam Saya berharap secepatnya turun presiden untuk menutup semua usaha-usaha yang mengatasnamakan ekonomi segala macam lah ekonomi,agar ini kembali pada fungsi utamanya demi kepentingan umum dan demi keselamatan bersama bukan kepentingan tertentu saja” ujar Iman Sukarya Sarkowi.
Dilain hal tokoh kritis yang juga aktif menjadi TPK Kecamatan Cisarua ini amat menyayangkan jika Puncak tiap tahun ada banjir seperti dikampung Narigul.Agar alam dicintai jangan dirusak.
” Tiap tahun pasti ada bencana banjir dan pernah terjadi dikampung Narigul .
Dikampung Narigul saja terkena bencana Kampung kena banjir kok ini nggak pernah mikir ya.
Saya minta itu tidak boleh ada bangunan lagi di atas gunung Mas, tidak boleh dibangun dan tidak boleh dirusak kalau mau dijadikan lahan hijau serapan air itu memang fungsinya.
Kondisi saat ini lahan dipuncak hancur dan kritis tentu kita di puncak nih belum bisa menangani.
Minimal mari kita bisa bersyukur adanya alam yang begitu indah dan alami.
Jangan kita menjadi perusak-perusak alam tengah dalih ekonomi ” tutur dia.( Red03)