Harga Cabai di Kabupaten OKI Mulai Turun
OKI-Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel) sudah mulai turun.
Pantauan media ini, Senin 9/5, harga rata-rata cabai di pasar tradisional di Kecamatan Pampangan pekan ini sebesar Rp 60 ribu per kilogram. Hari ini, harga cabai kembali turun dari semula Rp 100 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram.
Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten OKI pada saat momen lebaran idul fitri lalu mencapai Rp 100 ribu per kilogram. Pada hari ini, harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten OKI kembali merosot hingga mencapai kisaran Rp 60 ribu per kilogram.
“Harga cabai turun. Hari ini banyak pembeli belanja cabai,” kata Din, 50 tahun, seorang pedagang cabai di pasar tradisional di Kecamatan Pampangan, Senin (9/5).
Din mengungkapkan bahwa saat ini pasokan cabai di pasar tradisional di Kecamatan Pampangan belum terlihat normal,” katanya.
“Terutama di sentra-sentra produksi cabai di Kabupaten OKI karena cuaca sedang tidak bagus, penurunan produksi cabai di Kabupaten OKI anjlok hingga 50 persen.
“Jika cuaca sebentar hujan sebentar panas, ini akan memperburuk keadaan. Tanaman cabai akan mudah terkena penyakit,” kata dia.
Padahal, kata dia, menjelang hari raya idul adha permintaan cabai akan kembali meningkat. Permintaan diperkirakan akan sama seperti pada saat hari raya idul fitri 1443 H.
Din mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan cabai yang tinggi pada saat idul adha 2022, semua pasar tradisional di Kabupaten OKI hanya berharap kepada petani lokal,” ujarnya.
Seorang pembeli di pasar tradisional di Kecamatan Pampangan, Amri, 54 tahun, mengungkapkan, harga cabai di pasar tradisional di pasar itu sudah turun drastis.
“Di pasar tradisional di Kecamatan Pampangan, harga cabai sudah turun dari Rp 100 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram,” kata Amri.
Ia berharap harga cabai mengalami penurunan. “Semoga idul adha nanti harga cabai di bawah Rp 50 ribu per kilogram,” harapnya.
Adeni Andriadi