JUSTICIA

Viral, Pengaman Jembatan Otista Bogor Rp 50 M Bolong. Hanya Lapisan Semen, Bukan Cor Beton

BOGOR – Setelah diresmikan presiden era Joko Widodo pada 19 Desember 2023. Kini ramai perbincangan bahan pembatas atau pengaman dari jembatan ternyata bukan CORAN BETON tapi pelapis semen yang rentan hancur dan bolong- bolong .

Bahkan telah viral dimedsos kala diketahui bahan bukan CORAN BETON itu tampak bolong dan kini telah ditambal tidak ada bekasnya.

Pantauan media ,Kamis (6/3) tampak badan jembatan kokoh dari kejauhan dan dan terlihat publik semua beton .

Tapi ketika mengetuk bagian lain dari pengaman badan jembatan setelah sisi utama yang berelief dan beraksen estetik dengan logo Pemkot Bogor suara ketukan jari tangan pun terdengar nyaring.

Dari mulai ramai dimedsos tentunya temuan ini patut dikembangkan pihak penyidik atas spek RAB pada bahan material dan pula kontraktor PT Pelaksana jembatan Otista tersebut.

Komentar pengiat anti korupsi,Gustapol Maher meminta segera pihak terkait baik dinas PUPR Kota Bogor untuk memberikan klarifikasi atas fakta bahan pengaman jembatan Otista bukan CORAN BETON tersebut.

” Kami tentunya selaku pengiat anti korupsi meminta peran penyidik Kota Bogor turun tangan .

Panggil dan periksa KPA ( Kuasa Penguna Anggaran ) dari proyek pemerintah ini yang senilai Rp.50 M.

Kedua meminta dan pula memanggil kontraktor pelaksana atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan tersebut.

Jika memang spek pada RAB bukan full CORAN BETON maka tentu buktikan pada penyidik atas dokumen tendernya atas permintaan pengguna anggaran yakni kepala PUPR Kota Bogor kala itu ,Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang PUPR Kota Bogor Rena Da Frina.

Juga Kuasa Bendahara Umum Daerah pada pengunaan dana dari alokasi APBD yakni mantan Walikota dan wakilnya.

Ini tentunya proyek sumber keuangan negara yang perlu diaudit terbuka dan tepat sesuai aturan hukum yang ada dan berlaku” tegas Gustapol Maher.

Dijelaskan dia merujuk pada aturan teknis jembatan bertonase berat maka diberikan pembatas atau pengaman CORAN BETON bukan bahan yang dapat mudah rusak atau ambrol dibawah spek beton atau GRC secara tempel sebab akan membahayakan para penguna jembatan terutama jika ada kecelakaan mobil blong rem sudah dipastikan mobil atau kendaraan akan masuk menerobos pembatas itu dan tercebur masuk sungai Ciliwung” kata dia.

Dilanjutkan dia bahwa dalam aturan
Spek jembatan kelas nasional, seperti lebar, panjang bentang, dan pembebanan, ditentukan berdasarkan peraturan perencanaan teknik jembatan Indonesia.

Lebar jembatan ditentukan berdasarkan kebutuhan kendaraan yang lewat setiap jam.

Semakin ramai kendaraan yang lewat, maka diperlukan lebar jembatan yang lebih besar.
Dan
Panjang bentang pada standar jembatan ditentukan dari 40 m sampai dengan 60 m dengan pertambahan 5 m.

Setiap bentang standar diidentifikasi dengan huruf “A” dan “B” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang bentang.

Faktur Beban jembatan maka ada
Spesifikasi pembebanan yang digunakan untuk perencanaan bangunan atas jembatan adalah BM 100 (100% beban Bina Marga).
Jembatan permanen kelas A menggunakan beban lalu lintas BM – 100.

Ada juga Klasifikasi jembatan .

Maka
Jembatan Ototista ini setelah satu arah maka 24 jam dengan beban berapa tonase lintasan kendaran permenit dan detik.

Maka itu diklasifikasikan berdasarkan kelasnya, yaitu kelas A, B, dan C.

Jembatan kelas A digunakan untuk jembatan yang terletak di jalan nasional atau jalan provinsi.

Material jembatan
Material utama yang digunakan dalam konstruksi jembatan adalah beton, baja, batu, kayu, dan besi tuang”papar dia.

(Red03)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *