Pelajar SMPN 4 Jejawi Merokok
OKI-Sebanyak 5 dari 100 pelajar Sekolah Menengah Pertama di SMPN 4 Kecamatan Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berusia 13-15 tahun, atau sekitar 5% pelajar diketahui telah menjadi perokok aktif.
Ironisnya, mayoritas dari mereka mulai merokok karena penasaran dan mengikuti ajakan teman. Hasil investigasi Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Barisan Komitmen Konstitusi Sriwijaya (Gebrakk Sriwijaya) hingga Mei 2022 terhadap 400 siswa kelas 7, 8, dan 9 di SMPN 4 Jejawi hasilnya cukup memprihatinkan.
“Memprihatinkan memang. Mereka mudah sekali beralih jadi kebiasaan merokok karena pengaruh teman dan lingkungan,” ujar Koordinator Sumatera Selatan (Sumsel) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakkan Barisan Komitmen Konstitusi Sriwijaya (Gebrakk Sriwijaya) Nababan SH saat diskusi pengendalian tembakau di kalangan remaja, di Palembang, kemarin (10/5).
Ditambah lagi, data LSM Gebrakk Sriwijaya pada tahun 2019 juga memperlihatkan aktivitas merokok di kalangan pelajar SMPN 4 Jejawi menyasar pelajar laki-laki (5%). Bahkan jika ditelisik penyebab lainnya, ungkap Nababan, para pedagang di wilayah Kecamatan Jejawi dengan ringan tangan membiarkan pelajar berseragam membeli dan mengkonsumsi rokok.
“Bahayanya, anak-anak itu akan jadi kecanduan dan sulit untuk menerima pemahaman mengenai bahaya rokok itu sendiri,” ujarnya.
Padahal, menurut Nababan, kebiasaan merokok bisa jadi salah satu faktor risiko terkena kanker mulut, kangker tenggorokan, trakea, bronkus, serta paru-paru.
“Dengan demikian, tingginya prevalensi merokok terutama di kalangan pelajar SMPN 4 Jejawi patut untuk jadi perhatian semua pihak,” pungkas Nababan.
Terpisah, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 4 Jejawi, Dahlan, S.Pd, MM, saat dikonfirmasi media ini mengatakan jika pelajar di sekolah SMPN 4 Jejawi tidak terlihat nakal saat sedang berada di sekolah. “Kalu disekolah idak nakal, dak tau kalu diluar sekolah,” kilahnya.
ADENI ANDRIADI