Karet Murah, Petani Makan Nasi dengan Garam
PALEMBANG – Sebagian petani karet di Provinsi Sumatera Selatan tidak bisa mengkuliahkan anak-anak mereka karena harga karet murah. Ada yang nekad menjual pohon karetnya ada juga yang menjual tanah dan kebun demi anak-anaknya bisa kuliah.
Hal ini, diutarakan oleh Sahili seorang petani di salah satu desa di Provinsi Sumatera Selatan. Ia mengaku sampai sekarang harga karet masih murah karena dihargai Rp 6000 per kilonya.
“Tadi aku nyual getah 50 kg hasil mahat seminggu, cuma dibeli Rp 300 ribu,” ujarnya kepada Tipikor Investigasi.com, dengan logat bahasa daerah, Kamis 16 Maret 2023.
Menurut, Sahili dirinya terpaksa menjual getah karet karena kebutuhan hidup sehari-hari, selain itu dia juga harus menafkahi anak dan istrinya.
“Kalu idak dijual nak makan apo anak bini aku,” ujarnya. Dia ingin menyimpan getah karet miliknya namun dia mengaku tidak memiliki penghasilan lainnya.
Hal senada disampaikan oleh Kharul, dia mengaku harga karet turun drastis sejak 8 tahun terakhir. “Sayang sebenernyo aku dengan kebon karet aku ini kalu dijual, tapi anak aku duo ikok nak masuk kuliah, lagi perlu duet niand aku untuk anak aku. Tepakso kebon ini ku jual,” ujarnya.
Untuk mengatasi kesulitan hidup para petani karet terus berhemat dengan cara makan nasi dengan garam. Problem lainnya, saat harga karet murah para petani ini tidak punya pilihan lain untuk mengkuliahkan anak-anaknya selain menjual kebun yang mereka punya.
ADENI ANDRIADI