Gulo Puan Panganan Khas Raja-Raja Nusantara
OKI-Warnanya kuning kecoklatan dan aromanya begitu sedap serta sangat menggoda untuk dicicipi. Inilah salah satu cemilan yang dikenal sebagai warisan raja-raja nusantara.
Namanya Gulo Puan (Gula Susu) yang terbuat dari susu kerbau rawa khas Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel). Salah satu yang melestarikan masakan khas yang mirip dengan karamel dan keju ini adalah keluarga besar Muhammad.
Keluarga Muhammad adalah keluarga yang membudidayakan kerbau rawa di Desa Bangsal dan Desa Kuro di Pampangan. Pekan lalu saya menyempatkan diri untuk mengikuti keluarga Muhammad ke kandang untuk memeras susu. Sebelum makan siang kami pun kembali pulang ke rumah Muhammad di desa Kuro.
Di rumah, keluarga Muhammad telah menunggu kedatangan kami dengan harapan membawa banyak puan atau susu segar. Karena mendekati musim kemarau, pagi itu Muhammad bisa membawa pulang sekitar 5 liter puan.
“Memasak gulo puan perlu waktu sekitar dua jam,” kata dia. Begitu kami tiba di rumah, keluarga Muhammad menyambut dengan sigap semua susu yang ditampung di dalam ember. Mereka pun mempersiapkan tungku dan bahan-bahan campur sebagai peralatan memasak.
Lima liter susu segar biasanya dibutuhkan gula pasir sekitar 1,2 kilogram sebagai bahan tambahan. Setelah dimasak dalam api sedang selama dua jam maka jadilah gulo puan yang menyerupai abon sapi berwarna kecoklatan.
“Semua bahan-bahan itu akan menjadi gulo puan sekitar 2 kilogram,” ujarnya.
Sayangnya, gulo puan hasil olahan Muhammad tidak bisa saya bawa pulang karena sudah dipesan oleh orang lain beberapa hari sebelumnya. Tentu, yang memesan adalah para pelanggan biasa dan bukan raja palembang.
Sementara itu H Yendi Esmedi Kepala Desa Tulung Selapan Ilir, mengatakan bahwa selain gulo puan, susu segar dari kerbau rawa bisa dijadikan cemilan lain seperti sagon gulo puan, minyak samin,dan jelly puan.
Kuliner satu ini mirip dengan gulo puan, hanya saja ditambahkan telor. Bahan baku utamanya juga adalah susu segar kerbau rawa.
Membuat sagon gulo puan mirip dengan membuat gulo puan. Hanya saja dibutuhkan telor sebagai bahan tambahan. Menurut warga desa setempat, pemasaran dan promosi dibutuhkan untuk melestarikan cemilan khas raja-raja nusantara ini.
ADENI ANDRIADI