GTI di Marbu ll Tutup: Serakah, Rusak Semua
BANYUASIN-Koordinator Gerakkan Barisan Komitmen Konstitusi Sriwijaya Sumatera Selatan, Nababan, berang dengan ulah para penambang liar di Dusun Marbu ll Desa Tanjung Marbu Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.
Saya tidak bisa membayangkan sampai sedemikian parahnya,” kata Nababan saat diwawancarai di Palembang, Kamis 30 Juni 2022.
“Mereka mengali sampai puluhan meter. Jalan di dusun itu rusak semua,” lanjutnya.
Kekesalan warga setempat dengan kondisi jalan yang rusak dan bekas galian tambang di sekitar area kebun karet milik warga tak terbendung. Lubang-lubang besar dengan kedalaman 10 hingga 15 meter dibiarkan begitu saja tanpa direklamasi oleh para penambang liar.
“Bekas galian tambang ilegal itu sengaja dibiarkan tanpa direklamasi. Jadi mereka hanya mencari duit saja. Serakah,” tegasnya.
Koordinator Barisan Komitmen Konstitusi Sriwijaya Sumatera Selatan, Nababan, meminta kepada aparat penegak hukum untuk menyelidiki kasus perusakan jalan dan lingkungan di dusun marbu ll.
“Kalau lihat ke sana itu kerusakan luar biasa, lubang-lubang itu mencapai 10 sampai 25 meter. Saya berharap aparat kepolisian segera menyelidiki kasus perusakan lingkungan dan jalan di desa itu. Sumatera Selatan memiliki banyak ahli di bidang jalan dan lingkungan,” katanya.
“Kami berharap, aparat kepolisian dan kejaksaan bisa secepatnya melakukan penyelidikan terkait dengan kerusakan jalan dan lingkungan di dusun marbu ll,” katanya.
“Demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat di desa sekitar tambang, kami harapkan bapak Kapolda Sumatera Selatan bisa merespon dengan cepat persoalan ini.
Nababan mengatakan, masyarakat di dusun marbu ll meminta agar semua lubang-lubang bekas tambang yang ada di dusun marbu ll segera direklamasi.
“Selain itu, aktivitas penambangan liar di dusun marbu ll itu telah mengakibatkan terjadinya kerusakan jalan dan kebun karet milik warga,” tegas dia.
ADENI ANDRIADI