Buronan Kredit Fiktif Asal Riau Ditangkap Tim Tangkap Buron Kejaksaan Agung
JAKARTA- Kejaksaan Agung RI berhasil mengamankan buronan Kredit Fiktif Asal Riau yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Tinggi Riau,
bertempat di Kebon Kelapa Sawit Desa Sunsung Sambas, Rabu (22/02/2023)
Identitas Buronan tersebut
Nama lengkap : SUNARDI
Tempat lahir : Semarang
Umur/tanggal lahir : 47 tahun / 04 Maret 1975
Jenis kelamin : Laki – laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Desa Bukit Lipai RT.05/RW.02, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten
Indragiri Hulu
Agama : Kristen
Pekerjaan : Wiraswasta
SUNARDI merupakan TERPIDANA dalam perkara tindak pidana korupsi kredit fiktif yang dicairkan kepada Koperasi Unit Desa (KUD) Rahayu Makmur di Desa Bukit Lipai Kecamatan Batang Cenaku, Indragiri Hulu pada 2011 yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp2.805.834.614,00.
Berdasarkan Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor: 85/Pid.Sus-TPK/2017/PN Pbr tanggal 28 Februari 2018, Terpidana SUNARDI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi dan oleh karenanya dijatuhi pidana penjara selama 8 tahun, pidana denda sebesar Rp200.000.000,00, dan membayar uang pengganti sejumlah Rp2.805.834.614,00.
Terpidana SUNARDI diamankan karena ketika dipanggil untuk dieksekusi menjalani putusan, Terpidana tidak datang memenuhi panggilan yang sudah disampaikan secara patut dan oleh karenanya Terpidana dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Dalam proses pengamanan, Terpidana bersikap kooperatif sehingga proses berjalan dengan lancar, dan setelah berhasil diamankan, Terpidana dibawa oleh Tim Tabur menuju Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat untuk dilakukan serah terima kepada Kejaksaan Tinggi Riau.
Melalui program Tabur Kejaksaan, Jaksa Agung meminta jajarannya untuk memonitor dan segera menangkap buronan yang masih berkeliaran untuk dilakukan eksekusi untuk kepastian hukum. Jaksa Agung mengimbau kepada seluruh Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggung-jawabkan perbuatannya karena tidak ada tempat yang aman bagi para buronan.
(AMRI)