BRONJONG KALI KERUH BUMIAYU DIDUGA MENYIMPANG
Brebes – Paket pekerjaan pembangunan penguatan tebing sungai Keruh di kab.Brebes yang berlokasi di desa Kalierang Kecamatan Bumiayu Kab.Brebes-Jawa Tengah dengan pelaksana dari CV.SATRIA PEDANA yang Berkedudukan di Jl.Gerilya GG.Mie Ayam 2 Lingk.SumandingKulon RT.004/002 Kel.Mekarsari Kec.Banjar Kota Banjar – Jawa Barat dan dengan Konsultan Pengawas Dari CV.INTISHAR KARYA yang berkantor Graha No.Kav.34 Gn.Anyar Kec.Gn.Anyar Kota Surabaya – Jawa Timur Berpotensi merugikan Negara.
Berdasarkan pantauan tim Media Tipikor terkait dengan paket pekerjaan tersebut bersama dengan Narasumber yang tidak berkenan disebutkan namanya disimpulkan bahwa adanaya potensi Penyimpangan penyimpangan yang dilakukan oleh Pelaksana Proyek/Pemenang Tender dari Paket Pekerjaan Tersebut.
Dalam tujuannya Pemerintah Profinsi Jawa Tengah menganggarkan Pagu sebesar Rp. 3 M TA. 2022 untuk pembangunan penguatan tebing Sungai Keruh dengan tujuan supaya warga sekitar tidak terdampak dari Derasnya arus sungai Keruh pada saat musim penghujan yang selalu membawa Matrial Batu dan Pasir saat debit air tinggi.
Diketahui melalui LPSE Profinsi Jawa Tengah TA.2022 bahwa paket pekerjaan Penguatan Tebing Sungai Keruh yang berada di Desa Kalierang Kec.Bumiayu Kab.Brebes bahwa penmenang lelang adalah CV.SATRIA PERDANA yang direncanakan akan menghabiskan anggaran kurang lebih Sebesar Rp. 2.315.866.982,88 yang bersumber dari APBD I ( Provinsi Jawa Tengah ) TA.2022 dengan waktu 240 HK terhitung dari bulan Februari 2022 dengan No.Kontrak 614.1/1335 tanggal 18 Februari 2022.
Berdasarkan Informasi dan hasil Kroscek dilokasi Paket pembangunan penguatan tebing sungai Keruh di kab.Brebes di DUGA KUAT tidak Transparan dan berpotensi adanya KERUGIAN NEGARA hingga Ratusan Juta rupiah.
Dengan mengalahkan para pesaingnya yaitu sebanyak 316 Peserta lelang di LPSE Provinsi Jawa Tengah CV.SATRIA PERDANA dinyatakan memenangkan pelelangan tersebut dengan menawar sebesar Rp. 2.315.866.982,88 dari nilai Pagu sebesar Rp.3.000.000.000,00 ( penawaran turun 23 % ).
Berdasarkan hasil wawancara bersama warga setempat yang enggan untuk disebutkan identitasnya menyampaikan bahwa pekerjaan tersebut sebagian besar menggunakan batu setempat ( batu kali Keruh ) .
“ silahkan mas dicek dan difoto foto pada bronjong,kalau batu yang kecil kecil itu,batu blonos itu adalah batu dari Kali Keruh “ Ungkap Warga setempat.
Diwaktu yang sama dan tempat yang samapun dibenarkan oleh seorang Ibu setengah baya yang secara kebetulan tinggal dipinggir sungai Keruh “ iya mas bener,watune Njukut neng kali keruh ,Malah ana sing gede gede be dijukuti “ .
Berdasarkan hasil Investigasi dari Tim Media TIPIKOR INVESTIGASI dan hasil kroscek dilokasi pekerjaan di Duga Kuat berpotensi adanya penyimpangan antara lain :
- Diduga Adanya Pencurian Volume Bronjong .
- Diduga adanya penggunaan Batu Cadas yang digunakan untuk Pembronjongan yang berpotensi Berat dari Batu tersebut dan Kekutan dari Batu tersebut Tidak Tercapai.
- Diduga Kuat sebagian matrial menggunakan Matrial setempat ( Batu Blonos ) dengan terlihatnya banyak batu blonos berukuran kecil ( tidak memenuhi spesifikasi 15×25 ) yang digunakan untuk pengisian Bronjong .
- Diduga untuk matrial SIRTU yang digunakan untuk menutup bagian belakang susunan Bronjong ( Timbunan ) adalah matrial SETEMPAT ( tidak mendatangkan ).
- Diduga Karakteristik Beton yang didepan Bronjong sebagai pelindung bronjong tidak tercapai.
- Diduga adanya Tindakan Pengawasan yang lemah dari Pihak Dinas dan Konsultan Pengawas sehingga pada Praktek Penggunaan Matrial dan pelaksanaan pekerjaan yang tidak Sesuaipun tidak adanya teguran yang nyata ( Pembiaran ).
- Kurangnya keterbukaan informasi public ( pada Papan Informasi tidak dicantumkannya nilai Anggaran paket pekerjaan tersebut ).
Telah dilakukannya konfirmasi secara tertulis dengan cara bersurat kepada Pihgak Dinas PU PROFINSI JAWA TENGAH per tanggal 15/09/2022 dan ditembuskan Ke pihak CV.SATRIA PERDANA di Kota Banjar akan tetapi sampai hari ini belum adanya Jawaban baik dari Dinas PU Profinsi Jawa Tengah maupun Pemenang Tender. Mph.
