Balangan Coal Gelar Focus Group Discussion

BALANGAN – Balangan Coal menggelar Focus Group Discussion bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bersatu Balangan dan Anggota DPRD Kalimantan Selatan Firman Yusi SP di Resto dan Café Kebun Ayu Banjar Baru Kalimantan Selatan, Sabtu (12/10).
Kegiatan ini diikuti sekitar 30 peserta yang terdiri dari perwakilan Balangan Coal, Anggota DPRD Kalimantan Selatan Firman Yusi SP, Anggota LSM Bersatu Balangan, dan masyarakat. Dari Balangan Coal diwakili, Alexius T.N, Arie Kalelo Khairani, Asrani dan M. Maulana.

Tema Diskusi Dalam rangka meningkatkan peran lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam membangun Daerah menuju pemindahan ibu kota negara ke ibu kota nusantara (IKN).
Firman Yusi SP dalam diskusi mengatakan Non Government Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mempunyai peran ang sangat penting dalam pembangunan bangsa dan negara seperti Advokasi dan Kesadaran, Pemberdayaan masyarakat, Pelayanan Sosial, Pengembangan Ekonomi Lokal, Konservasi Lingkungan, Kolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta. Untuk itu LSM diharapkan peran sertanya yang aktif dalam mensukseskan dalam membangun Daerah menuju pemindahan Ibu Kota Negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan sebuah upaya proses percepatan pembangunan, pemerataan, dan pemberdayaan kawasan Indonesia Timur. Penetapan IKN diharapkan dapat sebagai katalis untuk menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di Pulau Kalimantan dan Wilayah Indonesia Timur secara umum,” jelas Firman.
Dalam proses perencanaan dan pembangunan IKN tersebut, dalam lampiran Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Ibu Kota Negara disebutkan bahwa salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah tingkat inklusivitas, dalam hal ini adalah pengikutsertaan peran masyarakat setempat sebagai pelaku utama pembangunan.

Sejalan dengan penyiapan infrastruktur IKN, hal yang penting lainnya yaitu penyiapan SDM masyarakat lokal yang berkualitas. Untuk itu Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pengembangan Masyarakat di Kawasan IKN.
Untuk itu, lanjut Firman perlu peran serta LSM dalam melakukan Advokasi dan Kesadaran, Pemberdayaan masyarakat, Pelayanan Sosial, Pengembangan Ekonomi Lokal, Konservasi Lingkungan, Kolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta guna terlaksananya Program IKN.
Sementara itu, Akhmad Sidik, Salah satu peserta Diskusi pengatakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bakal memberikan nilai positif bagi tumbuh kembang perekonomian masyarakat desa.
“Pembangunan dan kepindahan IKN di Kaltim dapat mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi masyarakat desa, bahkan optimistis bisa mengakomodir dan mengangkat kearifan, seni dan budaya lokal,” kata Sidik.
Khususnya tentang seni dan budaya Kalimantan, Sidik yakin dengan IKN Nusantara, potensi semakin terkenalnya kearifan lokal di tanah Borneo semakin besar. Karena perhatian publik tentu akan tertuju kepada Ibu Kota Negara.
“Justru potensi budaya, tradisi seni dan kearifan lokal yang selama ini kurang terekspos keluar atau kurang mendapat perhatian pemerintah daerah, dengan hadirnya IKN bisa semakin dikenal masyarakat luar,” ujarnya.
Sejalan dengan visi IKN yang mempertahankan dan melindungi seni, budaya dan kearifan lokal, Akhmad Sidik menegaskan bahwa LSM Bersatu Balangan sudah secara intens dan mandiri melakukan identifikasi budaya.
Lebih lanjut Akhmad Sidik mengatakan LSM Bersatu Balangan akan tetap berkomitmen mangawal pembangunan Daerah menuju pemindahan ibu kota negara ke ibu kota nusantara (IKN). (TIM).