Tak Diperbaiki, Warga Mengeluh Jalan Kabupaten di Marbu Rusak Parah
Banyuasin – Kendaraan berjalan perlahan di Jalan Kabupaten Banyuasin, di Desa Tanjung Marbu, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, yang hancur, Minggu, 15 Januari 2023.
Warga berharap jalan rusak sepanjang 1,2 kilometer tersebut segera diperbaiki oleh pemerintah. Terlebar jalan tersebut memang sudah sejak 12 tahun terakhir tidak pernah diperbaiki.
Salah seorang pengendara motor, Rodia (52) mengatakan, jalan tersebut mengalami kerusakan sudah sejak 23 tahun lalu. “Sejak pertama kali dibangun, jalan ini belum pernah diperbaiki,” ujarnya saat ditemui Minggu, 15 Januari 2023.
Kata dia, pembangunan yang dilakukan tidak dilakukan pengaspalan. “Hanya mengunakan besi banci kecil, itupun tingkat ketebalan badan jalan kurang dari 5 centimeter,” tuturnya.
Kondisi tersebut membuat ia dan para pengendara lainnya mengeluh karena sejak lama tidak bisa menikmati kondisi jalan yang bagus.
Merupakan hanya bergelung dengan debu di musim kemarau dan lumpur di musim hujan saat melewati ruas jalan tersebut.
Selain itu, kata dia, di ruas jalur tersebut pun tidak semuanya ada saluran drainase. Hal itu membuat air hujan menggenang di badan hingga kepinggir jalan.
“Saya berharap pemerintah segera menanggapi keluhan kami yang ingin menikmati jalan bagus dan tidak ingin celaka,” katanya.
Oleh karena itu, dia berharap perbaikan pun nantii dilakukan secara komprehensif. Selagi badan jalan diperbaiki dengan menggunakan beton, warganegara juga berharap pemerintah membuat saluran drainase.
Sementara itu, salah seorang pengendara mobil lainnya, Ismail mengatakan, dirinya sudah bosan melihat kondisi jalan tersebut. Bahkan ia mengaku merasa dianaktirikan oleh pemerintah, karna sudah lama tidak menikmati jalan bagus.
“Kami lihat di beberapa daerah yang lain suka banyak yang diperbaiki. Sedangkan jalan di desa ini belum pernah diperbaiki,” kata Ismail.
Menurut dia, dana pemeliharaan jalan setiawan tahun ratusan miliar rupiah. Sedangkan jalan yang belum pernah diperbaiki dalam kondisi rusak parah terus bertambah.
“Sejak pertama kali dibangun, perbaikan jalan yang dilakukan di jalan di desa ini belum pernah dilakukan,” kata dia.
Menurut Ismail, ia dan para pengendara motor dan mobil lainnya mengaku bingung dengan pemerintah. Pemerintah desa punya wewenang, tapi terkesan tak bisa berbuat banyak.
ADENI ANDRIADI