Setwan DPRD Kota Sukabumi serta Satpol PP Islah dengan PMII

Salah satu korban pemukulan pada aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD pada Jumat (1/4) lalu Islah. dugaan pelaku pemukulan yang di saksikan pimpinan DPRD Kota Sukabumi di Polres Sukabumi Kota,
Sukabumi – Aksi pengeroyokan hingga pemukulan terhadap mahasiswa yang di duga di lakukan oleh staff Setwan DPRD Kota Sukabumi dan anggota Satpol PP Kota Sukabumi, berakhir damai, Senin (25/4).
Aksi tidak terpuji tersebut berawal saat sejumlah mahasiswa dari Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD pada Jumat (1/4) lalu.
Akibat kejadian itu, korban yang di dampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PMII Kota Sukabumi melakukan laporan kepada pihak kepolisian, bahkan ratusan mahasiswa ini sempat mendatangi kantor Kepolisan Polres Sukabumi Kota untuk meminta kasus tersebut ditindak lanjuti dengan serius.
“Menyikapi insiden yang terjadi pada saat aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh PMII Kota Sukabumi awal apri lalu, saya atas nama pribadi dan mewakili institusi ingin menyampaikan bahwa kami sangat menyesali terjadinya insiden (tindakan represif),” kata Ketua DPRD Kota Sukabumi Kamal Suherman kepada awak media, di sela-sela islah antara korban dan dugaan pelaku pemukulan, Senin (25/4).
Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besar nya khususnya kepada keluarga besar PMII, wabil khusus kepada Ketua PMII Kota Sukabumi dan umum nya kepada keluarga besar PMII seluruh Indonesia serta seluruh warga masyarakat Sukabumi,” sambung nya.
Sementara itu, permohonan maaf secara terbuka juga di sampaikan langsung oleh anggota Setwan yang diduga melakukan tindakan represif tersebut.
Dia mengaku menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi tindakan serupa.
“Dengan ini saya bersama rekan-rekan sekretariat DPRD Kota Sukabumi menyesali kejadian insiden pada saat aksi unjuk rasa yang dilaksanakan oleh PMII.
Selanjutnya saya dan rekan-rekan menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada PMII Kota Sukabumi khususnya Ketua Umum PMII apabila dalam kejadian itu terjadi peristiwa yang kurang berkenan,” kata Andi yang terekam kamera melakukan aksi pemukulan.
Senada dengan itu, anggota Satpol PP, Hendra yang juga diduga melakukan pemukulan pun mengatakan hal serupa. “Saya juga meminta maaf,” tambahnya.
Di samping itu, Ketua PMII Kota Sukabumi Syahrul Umar yang juga menjadi korban tindakan represif menerima permohonan maaf yang dilakukan oleh staff Setwan dan anggota Satpol PP.
“Ini bukan persoalan pencabutan laporan, tapi terkait persoalan keamanan, pengamanan dan kenyamanan dalam menyampaikan aspirasi atau proses demokrasi.
Kami selaku mahasiswa sangat tidak menginginkan ketika menyampaikan suatu aspirasi atau gagasan kami itu kemudian dihambat oleh proses represif,” kata Syahrul.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan kepada seluruh aparat penegak hukum agar lebih dewasa dan berlaku moral dalam mengedukasi masyarakat.
Kesimpulan nya, kata dia, proses hukum terkait tindakan represif petugas layanan publik akan di cabut dan berakhir secara kekeluargaan.
Masyarakat yang ikut andil dan menyimak persoalan ini, mungkin inilah fase yang kita tempuh karena jalan dan titik terang nya ketemu. Dan semua sudah memiliki iktikad baik,” pungkasnya. Array