LSM ARMI SOROTI PERNYATAAN CABUP BAYU, INFORMASI MAKELAR PROYEK DI DEWAN HARUS DIUSUT KPK

BOGOR – Debat para calon bupati atau cabup diKabupaten Bogor memang telah dilewati tapi ada hal menarik terlontar saat debat yakni soal makelar proyek dewan dan bau korupsi dari duit haram yang diperuntukan untuk pembangunan dikabupaten Bogor .
Apakah benar praktek makelar didewan ini hanya isu politik yang dilempar oleh salah satu calon bupati dalam langkah politiknya atau memang ibarat pepatah menampar air didulang terpecik muka sendiri.
LSM ARMI ( analisis riset monitoring Indonesia) melalui ,Minggu (3/11) memberi komentarnya .
Ketum LSM ARMI,bung Geno Benghol merasa terpanggil atas informasi ini dan tentu telah melakukan kajian dan analisa atas dugaan makelar proyek DIDEWAN KABUPATEN BOGOR tersebut jika benar KPK harus mengungkap dan turun tangan .
” Ada informasi dan ini perkara serius soal makelar proyek DIDEWAN dan bau korupsi yang telah diketahui para mantan anggota dewan yang kini mencalonkan bupati pula.
3 orang dari pasangan Calon bupati itu sendiri mereka berawal dari mantan anggota dewan kabupaten Bogor dan ini hal menarik untuk diungkap dan diusut soal makelar proyek DIDPRD.
Ya kita tidak tinggal diam atas informasi publik ini dan tentu secara hukum faktual sebab disaksikan ribuan bahkan jutaan masyarakat.
Selaku elemen kontrol kami peka dan respon atas informasi makelar proyek DIDEWAN dan ini harus disikapi serius sebab dalam UU pemberantasan korupsi pihak yang mengetahui dan tida melaporkan adanya praktek korupsi mereka layak pula untuk turut terlibat dalam korupsi apalagi pernah didewan kabupaten Bogor.
Jangan sampai ada maling teriak maling dalam lagu Iwan Fals” tegas Bung Geno Benghol .
Sementara itu catatan tim investigasi diketahui 3 orang mantan anggota dewan yang masuk bursa Cabup tahun ini yakni Bayu Syahjohan,Ade Ruhandi dan Rudi Susmanto .
Dimana Bayu Syahjohan pernah menjadi ketua komisi dan pimpinan fraksi PDIP serta juga mencalonkan diri di Pilbup Bogor 2018 bersama pasangannya Fitri Putra Nugraha.
Sedangkan Ade Rumadi atau Jaro Ade pernah mengemban tugas sebagai Ketua Komisi C pada 2009-2012.
Ia kemudian dipercaya menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor hingga ia pun diberi amanah menjadi Ketua DPRD periode 2014-2019.
Ade Ruhandi berpasangan dengan Inggrid Maria Palupi Kansil atau dikenal Inggrid Kansil di Pilbup Bogor 2018.
Sementara Rudi Susmanto dari 2019 masuk DPRD hingga menjabat ketua DPRD tahun 2024 lalu.
Seperti diketuai saat debat
Calon Bupati Bogor nomor urut 2, Bayu Syahjohan, melontarkan tudingan keras terkait adanya makelar proyek yang melibatkan oknum-oknum anggota DPRD Kabupaten Bogor.
Pernyataan tersebut disampaikan Bayu dalam sesi tanya jawab pada debat terbuka perdana calon Bupati-Wakil Bupati Bogor yang digelar pada Sabtu, 26 Oktober 2024 lalu.
Bayu langsung mengarahkan pertanyaannya kepada pasangan calon nomor urut 1, Rudy Susmanto dan Ade Ruhandi.
Ia mempertanyakan langkah konkret Rudy dan Ade dalam memberantas praktik makelar proyek di Kabupaten Bogor, termasuk yang melibatkan oknum DPRD.
“Bagaimana menangani makelar proyek yang ada di Kabupaten Bogor, oknum-oknum DPRD, dan lain sebagainya. Bagaimana mengatasi makelar proyek tersebut agar pemerintahan kita bersih?” tanya Bayu.
Menanggapi tudingan tersebut, Rudy Susmanto, yang merupakan mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor, mengaku tidak mengetahui adanya makelar proyek seperti yang ditudingkan.
Rudy menegaskan bahwa selama menjabat sebagai Ketua DPRD sejak 2019 hingga 2024, dirinya hanya menjalankan tugas pokok dan fungsi DPRD, yakni fungsi pengawasan, budgeting, dan pembentukan perda.
“Selama saya menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bogor, saya hanya menjalankan tugas pokok dan fungsi saya,” beber Rudy.
“Kalau nanyanya bagaimana makelar proyek bisa hilang, kita tidak pernah menemui di Kabupaten Bogor. Mungkin saya jarang main sama makelar-makelar proyeknya,” tambah dia.
Meski demikian, pasangan Rudy-Ade menyatakan komitmennya untuk menghadirkan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) jika terpilih menjadi pemimpin Kabupaten Bogor.
“Kami, Rudy Susmanto dan Ade Ruhandi, berkomitmen, lima tahun ke depan kami akan hadirkan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme,” pungkas Rudy.
Debat ini menjadi ajang perdebatan yang panas antara para kandidat, dan isu makelar proyek yang disinggung Bayu Syahjohan menambah sorotan pada rencana pemberantasan KKN di Kabupaten Bogor. (Red 03)