PENDIDIKAN

Dana BOS OKI 2023 Belum Cair, 3 Bulan Guru Honorer Belum Gajian

OKI – Ketua Gerakkan Barisan Komitmen Konstitusi Sriwijaya (Gebrakk Sriwijaya) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Asmarullah, mempertanyakan pencarian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk 471 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang mandek.

Sebab, sudah tiga bulan ini dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk 471 Sekolah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) belum juga cair.

Asmarullah mengungkapkan guru honorer sangat bergantung pada dana BOS. Gaji mereka diambil dari dana BOS itu. Jika dana BOS belum cair, maka gaji honorer pun tertunda.

“Kami sangat prihatin karena dana BOS untuk 471 Sekolah Dasar Negeri di 18 Kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir sampai hari ini belum juga dicairkan,” kata Asmarullah kepada Tipikor Investigasi.com, Kamis (16/3/2023).

Asmarullah mengatakan bagaimana nasib ribuan guru honorer saat akan menghadapi bulan suci Ramadhan tahun ini. Jangankan membeli kebutuhan pokok, beli sajian buka puasa saja seperti takjil mereka tidak akan bisa karena belum terima honor.

Banyak guru honorer di Kabupaten Ogan Komering Ilir, di antaranya, terpaksa berhutang demi menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. Namun, Asmarullah menambahkan, kesabaran ribuan guru honorer di Kabupaten OKI tentu ada batasnya.

“Memperihatinkan sekali negara ini memperlakukan guru, sebentar lagi bulan suci Ramadhan, ada ribuan guru honorer terancam tidak bisa khusyuk berpuasa. Pertanyaannya, kenapa BOS sampai hari ini belum cair,” ujarnya.

Dia juga menyinggung Presiden Joko Widodo soal luas perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang memiliki luas mencapai luas ibu kota dki jakarta.

Asmarullah mempertanyakan, apakah pekerjaan presiden (itu) hanya untuk memungut pajak untuk negara dan bukan untuk pemerintah daerah.

Apakah guru honorer tidak layak untuk mendapatkan gaji, lantas untuk apa mereka mengabdi kepada negara?

“Disini jelas pemerintah khususnya kemendikbudristek telah mengabaikan 471 sekolah dasar negeri di daerah ini,” ucapnya.

Asmarullah juga mempertanyakan, apakah negara sudah tidak punya uang karena kebingungan mencapai alasan untuk menerbitkan surat utang sehingga dunia pendidikan terabaikan.

“Sekali lagi kami ingatkan kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap pendidikan agar secepatnya mencairkan dana BOS,” pungkas Asmarullah.

TIM INVESTIGASI

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *