PEMERINTAHAN

Bupati Balangan: Menjala dan Bagagap Iwak Bisa Jadi Objek Wisata

BALANGAN – Bupati Balangan H Abdul Hadi membuka lomba “Menjala dan Bagagap Iwak” atau menangkap ikan yang ada di anak Sungai Balangan di Desa Inan, Kecamatan Paringin Selatan, Rabu (12/6/24). Selain Bupati Balangan, Abdul Hadi kegiatan ini juga dihadiri Kapolres, pihak perusahaan, anggota dewan, Ketua Pengadilan Balangan dan jajaran Forkompimda lainnya.

Kegiatan menjala dan bagagap iwak ini rutin digelar warga Desa Inan, Panggung, Galumbang hingga Maradap setiap musim kemarau dimana anak Sungai Balangan yang masuk ke jalur Kecamatan Paringin Selatan atau lebih dikenal dengan sebutan Tabat Besar Kali Meraup mengalami penurunan debit air.

Dalam lomba yang diikuti 200 lebih peserta ini, secara simbolis Bupati bupai membuka kegiatan acara tersebut dengan melakukan lemparan pertama jala. Bupati mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi turun temurun yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Inan dan sekitarnya.

H Abdul Hadi berharap kegiatan tersebut dapat terus berlanjut, dan menjadi agenda tahunan sehingga ke depannya bisa dijadikan objek wisata. “Tradisi ini dilaksanakan sudah sejak puluhan tahun yang lalu. Diharapkan hal ini berlanjut dan pemerintah daerah siap mendukung kegiatan ini. Untuk peserta pada tahun ini dari empat desa, yaitu Desa Inan Panggung, Galumbang dan Maradap dengan jumlah 200 orang lebih,” katanya.

Dia mengaku sangat senang karena tradisi seperti ini juga menjadi kebiasaan dirinya sejak dulu. “Kita melaksanakan ini dalam rangka sebagai hiburan dan silaturahmi untuk bertemu langsung dengan masyarakat dan kegiatan menangkap ikan dengan cara menjala atau bagagap, juga sangat saya sukai,” tutur Abdul Hadi.

Orang nomor satu di Bumi Sanggam ini juga berkesempatan menyerahkan hadiah kepada para pemenang Lomba Menjala dan Bagagap Iwak, berupa tropi, sepeda listrik serta uang.

Sementara itu, Kepala Desa Panggung Yusnadi mengungkapkan kegiatan ini turun-temurun dilaksanakan warga desa setempat dan Bupati Abdul Hadi telah menggelar tiga kali tradisi tersebut.

“Mengenai jadi kalender wisata tahunan, kami menanggapi positif karena sangat berpotensi, tetapi terlebih dahulu infrastruktur diperbaiki seperti jembatan dan jalan,” ungkap Yusnadi.

Yusnadi berharap tradisi Bagagap Iwak dapat menarik perhatian masyarakat dari luar Balangan maupun Kalimantan Selatan. (Akhmad Sidik)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *