Puluhan Hektare Tanah di Dusun Marbu ll Digali
BANYUASIN-PULUHAN hektare lahan milik pribadi dimanfaatkan untuk dikeruk oleh pemilik tanah di Dusun Tanjung Marbu ll, Desa Tanjung Marbu Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), sejak tahun 2018.
Sebagai dampaknya, 23 kilometer jalan raya lintas timur di wilayah Kecamatan Rambutan (Itu) lululantah dan berdebu serta dapat membahayakan pengguna jalan khususnya pengendara sepeda motor.
Sejumlah pengendara sepeda motor menyampaikan keluhannya karena sudah merasa tidak nyaman dengan kondisi jalan itu.
Menurut Joni, sejak jalan raya lintas timur itu dilalui oleh kendaraan pengangkut tanah, sejumlah pengguna jalan, khususnya, warga setempat merasa terganggu.
“Jalan yang tadinya beraspal dan bagus, kini menjadi berlubang dan berdebu. Sudah lebih dari empat tahun masyarakat merasakan buruknya jalan itu,” kata Joni saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, jalan provinsi yang rusak itu panjangnya sekitar 23 kilometer dan hingga hari ini masih dilalui oleh kendaraan pengangkut tanah.
Sementara jalan kabupaten di Dusun Tanjung Marbu ll Desa Tanjung Marbu saat ini rusak dengan panjang 2 kilometer.
“Kami minta kepada bapak menteri perhubungan dan bapak kapolri serta bapak presiden Jokowi untuk mendengarkan keluhan kami,” ujarnya.
Kondisi ini mengkhawatirkan karena lalu lalang kendaraan tambang berukuran besar menganggu masyarakat terutama debu apabila cuaca sedang panas.
Pantauan di lapangan media ini aktivitas pengerukan tanah terus berlangsung menyebabkan lubang berukuran besar serta jalan provinsi tak dapat dinikmati warga.
Hingga laporan ini disusun, Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatera Selatan, Basyaruddin Akhmad, belum bisa dimintai konfirmasi ihwal terjadinya kerusakan jalan di kawasan tersebut.
ADENI ANDRIADI