RAGAM

Pengurus Simpatisan Taruna Disambut Hangat Cabup 01 Di Kediamanya

BOGOR – Bagai gayung bersambut, Pertemuan Cabup No.01 Rudi Susmanto dengan pengurus Simpatisan Taruna (Tameng Rakyat Untuk Nusantara) di kediamannya perumahan Nirwana Kelurahan Cikaret ,Senin (7/10) berlangsung hangat dan mendalam.

Bahkan tak terasa dialog dan diskusi mengalir deras 3 jam tanpa pembatas seakan kawan dan saudara lama tidak bertemu.

” Hay apa kabar ” kata pertama dari Cabup No.1 Rudi Susmanto pada pengurus Simpatisan Taruna sambil bersalaman.

Sejurus lalu segera pertemuan hangat itu bertemu pada titik akumulasinya.

Ketika ketua bidang penguatan dan Pengalangan Massa Simpatisan Taruna ,Bung Geno Benghol menyampaikan peta situasi sosial dan kemasyarakatan yang ada terjadi dibeberapa Dapil.

” Banyak isu strategis yang kami sampaikan kepada calon bupati harapan masyarakat Bogor No.1 tersebut yang langsung bertemu dan bertatap wajah.

Diantaranya adalah laju percepatan pembangunan ,kebijakan ekonomi makro dan stimulasi bagi masyarakat bawah dalam kenyataan aspirasi dan menyatakan pendapat serta kebutuhan dasar seperti kesehatan,pendidikan juga daya beli masyarakat .

Dari pertemuan tadi kami selaku pengurus simpatisan Taruna menilai sosok Rudi Susmanto patut diberi mandat dan kepercayaan dalam membangun Kabupaten Bogor 5 tahun kedepan” ujarnya.

Dalam prinsip leadership atau kepemimpinan itu ada 3 variabel atau aspek umum karakteristik manusia unggul

” Pemimpin itu adalah sejatinya tatanan nilai kolektif masyarakat.

Jika demikian figur dan sosok bagi calon bupati pun demikian masyarakat harus tahu dan hapal karakteristik ,sifat dan perilaku dalam pribadinya .

Sebab ini akan dipertaruhkan 5 tahun dalam memimpin kabupaten Bogor.

Contoh pahit kandas dan masuk 2 orang mantan Bupati lama itu nyata lemah atau tidak adanya jiwa kepemimpinan tersebut” ujar Bung Geno Benghol.

Disebutkan dia,kami telah melakukan survey dan uji petik dan tentu yang harus dihindari adalah menjauhi atau memilih pemimpin yang memiliki tanda orang munafik ada tiga, yaitu

(1) ketika berbicara ia dusta,

(2) ketika berjanji ia mengingkari, dan

(3) ketika ia diberi amanat ia berkhianat).

Dari hadits ini kita bisa melakukan instropeksi diri dengan melihat apakah ada tiga sifat ini dalam diri kita dan calon pimpinan kabupaten Bogor mendatang itu agar pengalaman masa lalu tidak terulang” tandasnya.

( Agus Bagja)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *