Erick Thohir, Representasi Generasi Muda dengan Semangat Perubahan
Sosok Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, disebut representasi generasi muda Indonesia. Pengamat politik dan komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Suko Widodo, mengatakan Erick selalu menebarkan semangat dan menumbuhkan optimisme.
“Erick Thohir bisa mewakili kalangan muda, dengan semangat perubahan,” kata Suko dalam keterangan pers, Jumat, 8 April 2022.
Suko menjelaskan perhatian dan kepedulian Erick Thohir kepada generasi muda Indonesia sangat besar. Eks Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf 2019 ini bahkan tak segan untuk melahirkan sejumlah program dan kebijakan yang berorientasi pada peningkatan kompetensi generasi muda Indonesia.
Di antaranya adalah Program Magang Bersertifikat, Gerakan #AkselerasiGenerasiDigital dan Indonesia Digital Tribe (IDT) yang disiapkan oleh Erick Thohir agar generasi muda bisa adaptif dan mahir memanfaatkan teknologi.
Selain itu Erick Thohir juga disebut kerap diundang menjadi narasumber dalam seminar-seminar nasional di kampus-kampus, untuk memberikan pembekalan terhadap perubahan disrupsi digital pada generasi muda. Mulai dari Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Lampung (Unila), IAIN Ponorogo, Universitas Merdeka Madiun, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, hingga Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Atas dasar itu Suko menilai Erick Thohir adalah solusi dalam mencari sosok kepemimpinan Indonesia. Tentunya sebagai jawaban sosok pemimpin yang diinginkan dan dibutuhkan oleh generasi muda Indonesia.
“Pak Erick Thohir bisa menjadi jawaban atas kebutuhan sosok pemimpin yang diinginkan kaum muda,” jelas Sukowi.
Terakhir selama tiga tahun lamanya memimpin di BUMN, Sukowi juga memperhatikan betul akan sosok Erick Thohir. Dia menilai Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah ini adalah salah satu sosok pemimpin yang dinamis, terbuka dan sangat komunikatif dengan siapa saja.
“Erick Thohir itu dinamis, terbuka, dan komunikatif,” ujar Sukowi.
PROFIL
Erick Thohir adalah pengusaha yang banyak dikenal di kalangan pecinta sepakbola dunia, terutama setelah ia resmi membeli klub Inter Milan, Italia, di mana sebelumnya klub ini dimiliki oleh Massimo Moratti.
Erick terlahir dari keluarga pebisnis. Ayahnya, Teddy Thohir, bersama William Soeryadjaya adalah pemilik Grup Astra International. Sebelum terjun ke dunia bisnis untuk menggantikan sang ayah, Erick Thohir menyelesaikan pendidikan sarjananya dari Glendale University, lalu meraih magister Administrasi Bisnis dari Universitas Nasional California. Ia lulus pada 1993.
Meskipun ayahnya sudah berbisnis, Erick Thohir awalnya tak diperkenankan untuk mengurusi usaha atau bisnis keluarga. Ayah Erick Thohir mempersilakan Erick membuka bisnisnya sendiri. Seperti diharapkan sang ayah, Erick bersama Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana serta R. Harry Zulnardy, mendirikan perusahaan sendiri bernama Mahaka Group.
Perusahaan ini berkembang di bidang media. Bersama kawan-kawannya, Erick Thohir berhasil mengakuisisi harian Republika pada 2001. Ia mengambil kesempatan saat media tersebut mengalami krisis keuangan. Untuk membangun lagi bisnis Republika, Erick Thohir meminta bantuan ayahnya. Ia juga mendapatkan bimbingan Jakoeb Oetomo dari Kompas dan Dahlan Iskan pemilik Jawa Pos.
Presiden Direktur PT Mahaka Media ini belum lama ini diketahui sudah membeli klub sepakbola Internasional, Inter Milan. Selain itu, Erick sejak Juni 2010 ini juga berhasil membeli Harian Indonesia, yang kemudian terbit dengan nama baru: Sin Chew-Harian Indonesia.
Sebagai pengusaha, Erick Thohir juga menjalin hubungan dengan jaringan pemerintah. Ia menduduki posisi penting dalam hubungan strategis itu dengan menjabat Ketua Komite Konten dan Industri Aplikasi untuk Kamar Dagang Industri (Kadin) dan menjadi Presiden Direktur VIVA grup serta Beyond Media.
Grup Mahaka Media milik Erick Thohir berkembang pesat. Sampai 2009, diketahui Mahaka Media telah berhasil menguasai berbagai macam media, termasuk di antaranya adalah majalah a+, Parents Indonesia, dan Golf Digest, selain Sin Chew Indonesia dan Republika. Di media audio visual, Mahaka Media Grup menggenggam JakTV, stasiun radio GEN 98.7 FM, Prambors FM, Delta FM, dan FeMale Radio.
Bidang media tentu saja akan dekat dengan bidang periklanan. Mahaka Media juga memiliki kontrol dalam bidang ini. Erick Thohir mengembangkan bisnis jual-beli tiket, desain situsweb, dan konsep sampai eksekusi periklanan. Selain itu, Erick Thohir juga mendirikan organisasi amal yang dikenal dengan nama “Darma Bakti Mahaka Foundation” dan “Dompet Dhuafa Republika.”
Dalam bidang olahraga, Erick Thohir juga mengembangkan sayapnya. Ia mendirikan klub Bola Basket Mahaka Satria Muda Jakarta dan Mahaputri Jakarta. Pendirian ini dilatarbelakangi cita-cita lamanya yang ingin menjadikan olahraga sebagai kebutuhan, selain sebagai menjadi lahan bisnis menjanjikan. Intinya, Erick ingin menciptakan hubungan simbiosis mutualisme diantara semua elemen olahraga.
Erick Thohir pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) periode 2006 hingga 2010. Selanjutnya, ia tepilih menjadi Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) sebanyak dua periode, yaitu periode 2006 hingga 2010 dan 2010, hingga 2014.
Punya pengalaman menarik sebagai ketua membuat Erick Thohir dipercaya untuk menjabat Komandan Kontingen Indonesia pada Olimpiade London 2012. Padahal, saat itu ia masih disibukkan oleh kedudukannya sebagai Presiden SEABA. Di tahun yang sama, bisnis Erick Thohir melebar: bersama Levien ia mendominasi saham di D.C. United.
D.C United adalah sebuah klub sepakbola profesional asal Amerika Serikat bermarkas di Washington, DC. Klub sepakbola ini kerap berkompetisi di Major League Soccer. Mendominasi saham di klub ini membuat Erick Thohir menjadi pengusaha muda asal Indonesia yang terkenal di kalangan pebisnis Amerika Serikat. Ia adalah orang Asia pertama yang memiliki tim Basket NBA dengan cara membeli saham dari Philadelphia 76ers.
Kekuatannya dalam mengambil kesempatan berikutnya tak main-main: Erick Thohir berhasil mendominasi saham Klub Sepakbola asal Italia, Inter Milan pada 2013. Erick Thohir muncul sebagai pengusaha Indonesia yang berani membeli 70 persen saham klub kelas dunia.
Ia membeli saham dari Massimo Moratti seharga €350 juta atau setara Rp 5,3 triliun. Erick Thohir lantas didapuk menjadi presiden Klub Inter Milan sejak 15 November 2013. Ia menggantikan Moratti yang menjadi presiden klub selama lebih dari 18 tahun.
Berikutnya klub-klub lain juga diakuisisi oleh Erick Thohir, mulai dari klub bola basket Amerika: Serikat Philadelphia 76ers (NBA), klub Satria Muda, dan Indonesia Warriors (ABL). Kepemilikannya di klub sepakbola antara lain: D.C. United (AS), Internazionale (Italia), dan Persib Bandung.
Pemilik restoran Hanamasa dan Pronto dikawasan ini juga sudah menerbitkan buku, berjudul Pers Indonesia di Mata Saya, yang diluncurkan pada 2011 oleh Penerbit Republika.
Thohir terpilih sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional koalisi Jokowi – Ma’ruf dengan nomor urut 01. Pada tanggal 7 September 2018, Yenny Wahid bertemu dengan Thohir untuk membahas posisi-nya di dalam koalisi Tim Sukses.
Pada 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo menunjuk Erick Thohir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.
Karir
Direktur PT Mahaka Media
Komisioner PT Mahaka Media (2010)
Pemilik Klub Sepak Bola Inter Milan (2013)
Pendiri Klub Bola Basket Mahaka Satria Muda Jakarta dan Mahaputri Jakarta
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (2015-2019)
Menteri Kementrian BUMN (2019-2024)
Pendidikan
S1 Glendale University
S2 Administrasi Bisnis, Universitas Nasional California (*)