JUSTICIA

Alami Penganiayaan terencana, Jumroh minta Keadilan

Brebes-Seorang ibu beranak tiga mengalami tindakan kekerasan oleh warga Desa Dukuh Maja, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah bernama Iroh, Rabu (08/06/2022) sekira pukul 10 WIB.

Korban bernama Jumroh (35), mengalami luka-luka dan gigi rontok akibat tindakan kekerasan tersebut.

Awal mulanya kejadian, korban dituduh pelaku telah berselingkuh dengan suaminya. Karena merasa cemburu, Iroh melampiaskan kemarahannya kepada korban Iroh, dengan cara memukul mulut dan muka korban sampai satu gigi bagian tengah atas rompal dan berdarah.

Sebelum kejadian, korban di bawa menggunakan sepeda motor oleh teman pelaku bernama Wilus. Korban dibonceng Wilus untuk diantarkan ke tempat sepi, dan selanjutnya, pelaku sudah menunggu korban di lokasi itu.

Sesampai dilokasi yang sudah ditentukan itu, ada yang memprovokatori masalah ini, pelaku, maka terjadilah penganiayaan ini.

Korban sempat pingsan akibat penganiayaan itu. Sekira pukul 17.00 WIB, teman korban bernama Jueriyah, warga Randu Sari Pagar Barang menemukan korban sudah tergelatak pingsan di lokasi yang sepi itu.

Selanjutnya teman korban karena prihatin, membawa langsung korban ke dokter umum di Wilayah Jati Barang, Brebes untuk diobati lukanya.

Lalu permasalahan ini ditangani pihak Pemerintahan Desa Dukuh Maja, Kecamatan Songgom. Namun disana, korban bukan mendapatkan keadilan dan perlakuan baik dari pihak desa.

“Saya dipaksa untuk mengakui persilingkuhan dengan suami Iroh bernama Johar. Karena saya tidak ada selingkuh dengan Johar, saya sempat diancam oleh pihak desa akan di kurung,” ucap korban.

Dengan ada ancaman dari pihak Desa Dukuh Maja, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jumroh pasrah menerima tuduhan sepihak ini. Karena kata pihak desa, Jumroh telah berboncengan dengan suami Iroh.

“Saya dituduh pihak desa sudah berboncengan dengan suami Iroh. Satu desa ini sudah tahu,” kata korban menirukan ucapan dari pihak desa.
Kemudian karena tidak mendapat keadilan, korban didampingi temannya mendatangi Kator Pimpinan Cabang Lembaga GNPK-RI, Kecamatan Songgom, dan beberapa awak media sempat mengkonfirmasi kejadian penganiayaan yang dialami korban di kantor lembaga itu.

“Kedatangan saya kesini untuk meminta bantuan untuk menyelesaikan permasalah yang dialaminya,” ujar Jumroh kepada awak media.

Akibat kejadian ini, anak korban menjadi shok dan trauma.

“Anak saya tidak mau makan karena melihat kondisi saya seperti ini,” pungkas Jumroh.

Pengaduan Jumroh itu, mendapat simpati dari Ketua DPD GNPK-RI Brebes, Budi Prabowo, SH, Kamis (09/06/2022).

Dan Budi merespon cepat atas kejadian ini, dan korban selanjutnya membuat surat kuasa untuk menyelesaikan masalah penganiayaan ini.

“Nanti kita bawa ke Rumah Sakit Brebes untuk secepatnya di obati dan dirawat. Janngan khawatir dengan biayanya nanti, dari kami yang biayai semuanya,” ucap Budi.

Dalam hal ini, Ketua GNPK-RI Kabupaten Brebes menyanyangkan sikap dan perilaku pihak desa atas kejadian ini.
“Seharusnya pihak desa dapat menyelesaikan masalah warganya dengan bijaksana. Ini kok malah ada pengancaman,” tandas Budi Prabowo, SH.
Saat ini Ketua GNPK-RI Kabupaten Brebes telah membuat laporan ke Polres Brebes.
(Tholib)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *