Ada Indikasi Pembohongan Publik, AMBS Dorong Sanksi Hukum Aqua

BOGOR – Setelah diketahui bahwa sumber mata air Aqua Danone di Subang bukan dari air permukaan atau pegunungan beda dari Iklannya dan dinilai telah melakukan pembohongan Publik,maka AMBS ( Aliansi Masyarakat Bogor Selatan) pun mulai akan bergerak.
” Pemerintah harus menindak lanjuti proses hukum ,jika Produk Aqua itu ngambil dari sumur bor air bawah tanah artinya bukan mata air rasanya berarti mereka sudah memanipulasi dalam bentuk kemasan yang tertulis air pegunungan.
Harusnya pemerintah bertindak tegas kepada pihak pengelolaan atau perusahaan tersebut.
Karena sudah membuat info yang kurang baik atau tidak sebenarnya sehingga memang kecenderungan orang melihatnya atau membacanya bahwa produk Aqua itu air asli dari pegunungan.
Padahal pada kenyataannya itu air bawah tanah.
Yang seharusnya dia tidak lakukan itu harus ini pemerintah harus membeli harus memberikan sanksi tegas kepada perusahaan tersebut’ujar Azet Basuni.
Dilain hal aktifis ,Galai Simanupak berkomentar agar Gubernur sidak juga kepabrik Aqua Ciawi hingga Cigombong .
” Selaku elemen masyarakat Jabar juga khususnya kabupaten Bogor dimana selaku warga dan masyarakat diwilayah pabrik Aqua dari mulai Ciawi hingga Cigombong akan turut bergerak melakukan sweeping sesuai informasi yang telah kami terima dan miliki bahwa Fakta kejadian pabrik Aqua di Subang sama percis dengan pabrik di Bogor mulai kecamatan Ciawi hingga Cigombong ” kata Galai Simanupak.
Seperti diketahui bahwa awal mula terungkap fakta ini
Ketika sidak dadakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ke Aqua Subang.
Sebab, Dedi Mulyadi lewat konten Youtube-nya tersebut mengungkap sumber air Aqua yang selama ini diiklankan berasal dari mata air pegunungan murni, ternyata faktanya diambil dari sumur bor dalam.
Fakta ini terungkap ketika Dedi Mulyadi bertanya sumber air di pabrik Aqua.
“Jadi, sumber airnya ambil dari mana? Ini sumur apa?” tanya Dedi Mulyadi pada pihak perusahaan dalam konten Youtubenya, Selasa 21 Oktober 2025.
“Ambil airnya dari bawah tanah Pak,” ujar seorang perempuan perwakilan perusahaan Aqua.
Jawaban tersebut membuat Dedi Mulyadi terperangah, karena mengira air yang diproduksi berasal dari mata air alami sesuai citra yang dibangun melalui iklan.
“Ini airnya dibor. Saya kira itu air permukaan. Air permukaan tuh air sungai atau air dari mata air. Jadi, ini bukan air dari mata air ya, tapi tanah dalam. Berarti kategorinya sumur pompa dalam ya kan,” ujar Dedi dengan raut wajah terkejut.
“Semua air bawah tanah di Jawa Barat (untuk Aqua), karena memang itu kualitasnya yang paling bagus,” dalih pihak perusahaan.
Temuan ini sontak membuat publik membandingkannya dengan narasi iklan Aqua yang selama ini melekat di benak masyarakat.
Dalam iklannya berpuluh tahun ditelevisi , Aqua secara gamblang menyatakan sumber airnya berasal dari air pegunungan yang disaring dengan lapisan bebatuan pelindung.
“Aqua berasal dari gunung-gunung terpilih, bukan tempat yang mudah tercemar. Aqua disaring oleh lapisan bebatuan pelindung tanpa proses rekayasa… Aqua 100 persen murni,” narasi dalam iklan Aqua.
Meskipun pihak perusahaan sudah berdalih sumber air dari tanah dalam lebih baik kualitasnya, konsumen Aqua tetap merasa dibohongi.
Akibatnya, unggahan Instagram resmi Aqua sekarang dibanjiri komentar netizen yang protes dan tak terima dibohongi.
Netizen menilai Aqua telah melakukan pembohongan publik melalui iklannya dan menuntut untuk melakukan klarifikasi.
“Slogan 100 persen air pegunungan ternyata air bor tanah,” tulis akun @recca**.
( Red03)



