Rapat Penyuluhan Penanganan TBC di Klapanunggal: Kades Gonon Tegaskan, TBC Harus Ditangani Cepat Sebelum Menular!

BOGOR – Keprihatinan terhadap meningkatnya kasus Tubercolosis (TBC) di wilayah Kabupaten Bogor, khususnya di Desa Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal, mendorong pemerintah desa bersama instansi terkait menggelar Rapat Penyuluhan Penanganan TBC, Jumat (10/10/2025), bertempat di Aula Kantor Desa Klapanunggal.
Acara penting ini dihadiri oleh perwakilan BPKP, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Kepala Desa Klapanunggal Ade Endang Saripudin (akrab disapa Kades Gonon), Kasie Pemerintahan Windratno, Kasie Kesra, serta para petugas kesehatan desa Klapanunggal.
Pertemuan berlangsung hangat namun penuh keprihatinan, membahas peningkatan kasus TBC di beberapa wilayah desa dan upaya cepat penanganannya agar tidak semakin meluas di tengah masyarakat.

Dalam arahannya, Kades Klapanunggal Ade Endang Saripudin (Kades Gonon) menegaskan pentingnya respons cepat dan koordinasi lintas pihak dalam penanganan pasien TBC.
“Jika ada warga yang menunjukkan gejala TBC, jangan tunda penanganannya. Segera laporkan dan tangani cepat. TBC ini menular, dan jika terlambat, bisa menular ke orang-orang terdekat di rumah,” ujar Gonon dengan nada tegas namun penuh kepedulian.

Ia juga mengingatkan agar petugas kesehatan aktif memantau wilayah kerja, bekerja sama dengan RT dan RW, serta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor jika menemui kendala lapangan.
“Kami di desa siap membantu memfasilitasi. Kesehatan warga adalah prioritas. Jangan sampai ada penderita TBC yang dibiarkan tanpa pendampingan medis,” tambahnya.
Dari pihak BPKP menegaskan bahwa penyuluhan dan deteksi dini TBC harus dilakukan secara masif melalui pendekatan rumah ke rumah.

“Petugas kesehatan perlu turun langsung ke lapangan, sosialisasi ke warga, dan menggandeng perangkat RT/RW. Jika ada kasus, segera laporkan ke kantor desa atau ke puskesmas untuk tindakan lanjutan,” jelas perwakilan BPKP.
Sementara itu, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menambahkan bahwa penanganan TBC harus melibatkan jejaring lintas sektor karena penyakit ini masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
“Pencegahan dan pengobatan TBC butuh kerjasama semua pihak. Bukan hanya petugas medis, tapi juga dukungan keluarga, tetangga, dan lingkungan. Jika ada kasus baru, laporkan agar bisa ditangani cepat dan tidak menyebar,” tegasnya.
Beberapa petugas kesehatan yang hadir juga aktif bertanya mengenai tata laksana dan rujukan pasien TBC, terutama terkait pengawasan minum obat (PMO) dan dukungan logistik pengobatan. Semua pertanyaan dijawab tuntas oleh pihak BPKP dan Dinkes Kabupaten Bogor, membuat peserta semakin memahami pentingnya penanganan yang cepat dan tepat.
Di akhir kegiatan, para peserta berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, memperkuat edukasi warga tentang bahaya TBC, serta tidak menunggu gejala parah untuk bertindak.
Rapat penyuluhan tersebut menjadi momentum penting bagi seluruh elemen di Klapanunggal untuk memperkuat sinergi menghadapi ancaman penyakit menular seperti TBC.
Bagi masyarakat, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah desa dan instansi kesehatan hadir untuk melindungi warga, bukan hanya dengan kata-kata, tapi dengan aksi dan kebijakan nyata di lapangan.
“Lebih baik kita bergerak cepat hari ini, daripada menyesal besok karena lalai menangani satu nyawa,” pungkas Kades Gonon di akhir acara, disambut tepuk tangan peserta.(Agung DS)