Rentenir Berkedok Koperasi
OKI-Praktik lintah darat dengan berkedok koperasi simpan pinjam dinilai sudah meresahkan masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel). Agar praktik rentenir tersebut tidak semakin meresahkan, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) perlu memberangusnya.
“Praktik rentenir tersebut harus dihentikan,” kata Ketua LSM Gerakkan Barisan Komitmen Konstitusi Sriwijaya (Gebrakk Sriwijaya) Kabupaten OKI, Asmarullah, Rabu (25/5/2022).
Caranya, kata dia, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir harus mengandeng aparat,” ujarnya.
Polisi memiliki kewenangan dalam melakukan penindakan karena dilindungi oleh payung hukum. “Agar Pemerintah Kabupaten OKI tidak salah mengambil langkah dalam membasmi rentenir,” jelasnya.
Sasaran praktik lintah darat berkedok koperasi ini bukan cuma pedagang yang mereka sasar, tetapi, sudah merambah ke ASN dan ibu-ibu rumah tangga di desa-desa.
Para lintah darat dengan iming-iming memperoleh pinjaman tanpa agunan dan persyaratan berbelit itu, terus berkeliaran kemana-mana dan gerakannya tiap hari makin masif dan tidak terkontrol, maka, korbannya pun makin tambah banyak.
Dalam praktiknya, setiap “nasabah” bank keliling tersebut harus menyetor setiap hari. Sehari saja tidak setor, dikenakan bunga pokok hingga 20 persen.
“Masak koperasi meminjamkan dana pinjaman bunganya minimal 20 persen. Anehnya lagi, koperasi tersebut tak pernah mengadakan rapat anggota tahunan,” kata Asmarullah.
Asmarullah meminta kepada Pemerintah Kabupaten OKI untuk merehabilitasi para peminjam dana dari rentenir tersebut. “Caranya, berikan pinjaman modal usaha minimal Rp 5 juta kepada setiap orang tanpa jaminan dan bunga,” kata Asmarullah.
Terhadap para rentenir yang sudah banyak merugikan para korbannya itu, harus diproses secara hukum. “Pokoknya jangan sampai diberi ampun,” kata Asmarullah.
Ketua Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (GNPK.RI) Kabupaten OKI, Samsul Bahri, menyatakan siap mendukung penuh dalam upaya memberangus praktik lintah darat di Kabupaten OKI. “Kami siap membantu serta menjalin hubungan kerjasama dengan semua pihak,” ujarnya.
“Komitmen kami adalah jangan sampai korban praktik rentenir itu terus bertambah,” kata Samsol Bahri.
ADENI ANDRIADI
