RAGAM

Gebrakan Tokoh Lintas Elemen Inisiasi Penanganan Masalah Pertanahan Dan Tata Ruang Kabupaten Bogor

BOGOR – Makin carut marutnya kasus pertanahan dan tata ruang yang ada diKabupaten Bogor,khususnya zona wilayah Bogor Selatan telah merangsang para tokoh lintas elemen melakukan dialog bersama .

Dimana dialog ini dihadiri oleh FWBS (Forum Wartawan Bogor Sejahtera), AMBS (Aliansi Masyarakat Bogor Sejahtera), HPPMI (Himpunan Petani dan Peternak Milenial Indonesia), LBH Gebrak dan Agraria Institut menggelar dialog pertanahan dan tata ruang dengan tema “Tanah Sumber Kehidupan dan Kedaulatan Kabupaten Bogor”.

Gema acara dan dialog kali ini diperkuat dengan hadirnya tokoh Pers di Jawa Barat ,plt ketua PWI Jabar Danang Donoroso, Kepala Desa Cipelang dan Kepala Desa Tajurhalang.

Acara di Saung Perjuangan Desa Cipelang Cijeruk Bogor,pada Sabtu ( 10/5) mampu menaikan atmosfer suasana yang pula dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa, akademisi, aktivis lingkungan, dan masyarakat umum.

Tampak pada Sesi inti dialog peserta yang hadir dan berdiskusi aktif tentang tantangan dan peluang yang dihadapi dalam pengelolaan tanah di Kabupaten Bogor, serta pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan tata ruang.

Didialog tersebut
Pula disampaikan bahwa tanah bukan hanya sekadar sumber daya, tetapi juga merupakan bagian integral dari identitas dan keberlangsungan hidup masyarakat.

“Kedaulatan atas tanah adalah hak setiap warga negara, dan kami berkomitmen untuk memperjuangkan pengelolaan tanah yang adil dan berkelanjutan,”ujar Acep Mulyana dari FWBS.

Sementara itu ,Ketua Umum AMBS, Muhsin SIP, menambahkan bahwa beragam upaya telah dilakukan para pemuda dan aktivis dalam menyikapi banyaknya pelanggaran tata ruang, pelestarian lingkungan, dan pertanahan. “Hasil diskusi ini akan kami bawa ke Senayan,”tandas Muhsin.

Lain lagi ungakapan dari Dede Firman Karim, selaku narasumber atau pembicara dari dialog ini menekankan pentingnya pendidikan dan kesadaran masyarakat mengenai hak-hak atas tanah dari Agraria Institut Jawa Barat.

“Kita secara bersama memahami masalah agraria ini telah komplek.

Diharapkan melalui dialog ini, kami dapat membangun kesepahaman dan kolaborasi yang lebih baik antara masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya alam secara holistik dan berkesinambungan ” paparnya.

Hal yang menarik dimana ketika
dilakukan penandatanganan komitmen bersama untuk menjaga dan mengelola tanah sebagai sumber kehidupan serta mendorong kedaulatan masyarakat Kabupaten Bogor.

Para peserta sepakat untuk terus berkolaborasi dalam upaya menciptakan tata ruang yang berkelanjutan dan inklusif.

Kedepan dari dialog semacam ini dijadikan akan muncul langkah-langkah konkret dalam pengelolaan pertanahan yang lebih baik, demi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan di Kabupaten Bogor.

Dan dapat membawa perubahan dalam tata kelola pertanahan secara lebih manusia dan beradaban.

(Red03)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *