RAGAM

Musrembangdes Tangkil 2025: Warga Curhat Jalan Rusak, Sampah Menumpuk, dan Posyandu Tak Layak

BOGOR – Suasana Aula Kantor Desa Tangkil, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Senin (6/10/2025), dipenuhi wajah serius dan penuh harapan. Pemerintah Desa Tangkil menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembangdes) dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP) Tahun 2026 dan DUK-RKP Tahun 2027.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pihak penting, mulai dari Kasie Exbank Kecamatan Citeureup, Falahjati, Kepala Desa Tangkil, Fikriana, BPD Tangkil, Saepolah, Pendamping Desa, Riswantoro, Babinsa Suryadi, Bhabinkamtibmas Robbi R., jajaran Satpol PP, Limas, seluruh staf desa, para ketua dusun, RW/RT, perangkat PKK, Posyandu, hingga tokoh masyarakat Desa Tangkil.

Dalam penyampaiannya, Falahjati menegaskan bahwa forum ini bukan sekadar formalitas, melainkan wadah menyalurkan kebutuhan nyata masyarakat. Pembangunan infrastruktur jalan, peningkatan layanan sosial-ekonomi, serta perbaikan fasilitas kesehatan seperti posyandu menjadi prioritas utama.

Namun, perhatian peserta rapat langsung tertuju pada pemaparan Kades Tangkil, Fikriana, yang secara tegas menyinggung masalah kendaraan berat truk dum yang kerap melintas di jalan desa. Ia bahkan menayangkan video kondisi jalan yang mulai retak dan terancam longsor akibat aktivitas kendaraan tersebut.

“Selama ini mereka lewat di jalan Tangkil, tapi tidak ada kontribusi sama sekali ke desa. Jalan semakin rusak, dan ini berbahaya bagi warga. Saya bersama aparat akan menegur pihak perusahaan pemilik kendaraan berat agar ada kepedulian,” tegas Fikriana disambut anggukan warga.

Selain jalan, masalah sampah juga menjadi sorotan besar. Fikriana mengaku prihatin dengan kebiasaan warga yang masih membuang sampah sembarangan, bahkan di depan rumah hingga menyumbat saluran air. “Ini rumah kita, jangan sampai sampah dibiarkan menumpuk dan merusak lingkungan. Saya berkomitmen membeli mesin pengolahan sampah, bekerjasama dengan tiga desa sekitar, agar ada solusi nyata,” ujarnya dengan nada emosional.

Tak berhenti di situ, Kades Tangkil juga menyinggung kondisi Posyandu yang sempit dan rusak dan tidak layak. Ia langsung memerintahkan pihak Kesra untuk mengecek biaya renovasi. “Kesehatan ibu dan anak harus jadi prioritas. Posyandu yang tidak memadai harus segera diperbaiki,” tambahnya.

Sementara itu, Babinsa Suryadi mengingatkan soal ancaman longsor di musim hujan dengan curah tinggi. Ia meminta agar warga proaktif menjaga keamanan lingkungannya. “Kalau ada tanah bergeser atau curah hujan besar, segera lapor. Jangan diam. Kita bisa carikan solusi bersama,” ujarnya.

Ia juga mendorong dibangunnya kembali pos kamling sebagai bentuk partisipasi warga dalam menjaga ketertiban desa.

Musrembangdes kemudian ditutup dengan penandatanganan bersama antara perwakilan masyarakat (kadus), Kepala Desa Tangkil, dan BPD, disaksikan langsung oleh pihak kecamatan dan aparat keamanan.

Acara ditutup dengan doa, menghadirkan suasana penuh harapan. Warga berharap hasil rapat ini benar-benar diwujudkan, bukan hanya catatan di atas kertas.

Bagi masyarakat Tangkil, Musrembangdes kali ini adalah jeritan hati yang ditumpahkan dalam forum resmi: jalan rusak yang membahayakan, sampah yang menyesakkan, posyandu yang tak layak, hingga ancaman longsor yang terus menghantui. Semua menunggu bukti nyata dari pemerintah desa.(Agung DS)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *