Presiden Diminta Peka Sarana Pendidikan Di Kabupaten Bogor

SDN Tegal Benteng -Cariu Rusah Parah Baru Diperhatikan
BOGOR – Realita dan fakta memang miris dan mengejutkan.
Sektor pelayanan umum saja baik itu fasiltas pendidikan yang menjadi kewajiban dasar penyelenggaraan pemerintah daerah tak terurus baik dan terkelola maksimal,terungkap pada publik diwilayah Kecamatan Cariu belum lama ini.
Dimana awalnya terungkap fakta peristiwa itu ketika Guru Lapor Gubernur Jawa Barat Ungkap Kondisi SDN Tegal Benteng Cariu Bogor lewat medsos.
Sekolah-sekolah yang dindingnya retak, atapnya bocor, dan ruang belajarnya sempit, justru seolah dibiarkan menunggu roboh sebelum akhirnya mendapat perhatian.
Divisi hukum dan pembelaan ,Forum Taruna ,Galai Simanupak mendorong agar Bupati mawas diri memilih pejabat dengan kontrak moralitas jangan pilih para penjilat.
” Ini bukti dan fakta yang ada akan kenyataan sektor pendidikan dikabupaten Bogor .
Mau diterima atau tidak jelas ini ada dan tidak terbantahkan secara hukum normatif.
Artinya Bupati yang telah 7 bulan menjalankan mandat kepala daerah jangan mau hanya menerima laporan asal jadi dan tidak sesuai fakta dilapang.
Kalo perlu buat kontrak kerja berstandar Moralitas bagi pejabat SKPD diberikan beban kerja dalam evaluasi persemester dan dievakuasi jika baik lanjutkan jika tidak maka pecat dan ganti yang lebih memiliki integritas moral bukan hanya penjilat dalam bekerja” tegas Galai Simanupak.
Ditekankan dia jelas ini amat menohok dan memalukan Bogor yang memiliki visi dan misi Gemilang.
Apalagi ini terjadi pada mutu pendidikan yang menjadi skala prioritas Presiden Republik Indonesia.
” Ganti dan pilih pejabat yang lebih kompeten sesuai dasar pendidikan.
Jangan asal pilih pejabat SKPD sebab nilai mutu dan pelayanan kabupaten tidak akan dapat mencapai visi dan misi jika diisi oleh kualitas SDM manajemen yang handal” papar Galai Simanupak pada media,Senin (8/8).
Diketahui pula selain SDN Nangela dikecamatan Nanggung atau SDN Tegal Benteng di Cariu tentu perlu pengawasan atas kondisi bangunan yang tersebar melalui data terintegrasi dalam database.
” Ini kok tidak seperti standar Administrasi pemerintah.
Harganya kan ada data base mana usia bangunan semua sekolah yang masih bagus,Rusak dan dibangun.
Nah dari situ ada penilaian batas usia ibarat kendaran ada umur laik atau layak amannya juga demikian bangunan.
Harus ada aplikasi sistem informasi didisdik mana kondisi sekolah-sekolah negeri, baik SD maupun SMP yang laik dan aman dalam proses KBM mana yang rusak dan harus diperbaiki.
Jangan pula kondisi sarana pendidikan itu ditutupi dari publik dan tidak transparan dalam pelaporannya.
Kalau ada keterbukaan, sekolah tidak lagi diberi harapan palsu.
Mereka bisa tahu kapan waktunya bangunan diperbaiki, bukan dijanjikan setiap tahun tanpa kepastian.
Dimana para kepsek melapor dari bawah keatas tidak sampai ke Bupati .
Mana fungsi camat diwilayah mana fungsi kasi dan Kabid pendidikan.
Para kepsek Mungkin juga telah melapor dan langsung dampak buruk bangunan sekolahnya yang sudah lama rusak.
Atas kondisi bangunan rusak itu pada layanan aspek kesempatan indek pendidikan tentu ini berpengaruh besar pada angka serapan anak wajib sekolah .
Artinya sama saja telah mengalahkan program pendidikan nasional secara tidak langsung dengan bukti nyata Jumlah murid yang mendaftar terus menurun.
Dengan fakta pernah ada 22 murid.
Tapi tiga tahun terakhir merosot tinggal 10, 10, dan tahun ini cuma 5 orang yang daftar.
Kondisi ini bukan hanya soal bangunan fisik, melainkan soal kepercayaan.
Orang tua ragu menyekolahkan anaknya di gedung yang rapuh. Anak-anak pun terpaksa belajar dengan rasa waswas dan celaka tertimpa bangunan” papar Galai.
Dalam video yang beredar di jagat maya yang kemudian diunggah ulang oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Instagram-nya, tampak kondisi SDN Tegal Benteng di Cariu, Kabupaten Bogor rusak parah.
“Pak Dedi gimana ini sekolahan saya di SDN Tegal Benteng Desa Babakan Raden, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, coba lihat bangunannya tidak layak,” ucap seorang guru dalam video yang beredar di media sosial.
“Khawatir anak-anak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, belajar dengan penuh ketakutan, takut tiba-tiba bangunan roboh nah ini di depannya tiangnya juga udah miring, miring ke belakang,” sambungnya.
Pada video tersebut terlihat jendela ruang kelas SDN Tegal Benteng tanpa kaca dan lantai tinggal debu dan tanpa keramik serta atap tersisa kerangka besi saja.
“Gimana belajar mau nyaman kalau misalkan kelas atau ruangan juga kaya gini Pak, penyekat ruang kelas juga udah gak ada Pak,” tambahnya.
Pasca video kondisi SDN Tegal Benteng di Cariu, Kabupaten Bogor viral, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pun buka suara.
Melalui keterangannya Jumat, 5 September 2025, Dedi menyampaikan bahwa proses perbaikan dan pembangunan kembali sekolah SDN Tegal Benteng Cariu, Kabupaten Bogor sedang dilakukan.
Dedi Mulyadi juga menyampaikan terima kasih telah menginformasikan kondisi bangunan sekolah di wilayah timur Kabupaten Bogor tersebut.
“Proses perbaikan dan pembangunan kembali sekolah ini sedang dilakukan, hatur nuhun selalu menginfokan, mohon bersabar pada prosesnya, insyaallah beres,” tulis gubernur Jawa Barat dikutip dari Instagram @dedimulyadi71.
(Red03)