Sering Tergenang, Warga Transmigrasi Lajar- Pupuyuan minta Direlokasi
BALANGAN – Karena wilayahnya sering tergenang saat musim penghujan, Warga Transmigrasi Desa Lajar – Papuyuan mengajukan permohonan relokasi kepada Pemerintah Kabupaten Balangan.
Warga transmigrasi yang mayoritas penduduknya merupakan pendatang asal Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat tersebut meminta untuk direlokasi ketempat yang lebih representatif atau layak huni lantaran lokasi sekarang ini sudah tidak memungkinkan lagi untuk berkembang terutama dari segi mata pencaharian bercocok tanam karena sering tergenang.
Sementara itu keinginan warga transmigrasi tersebut rupanya mendapat respon positif dari berbagai kalangan baik legislatif maupun eksekutif.
Kepala Dinas Penanaman modal ,PTSP Tenaga Kerja dan Transmigrasi Balangan H.Abiji mengatakan , permasalahan keinginan warga Transmigrasi Desa Lajar – Papuyuan yang meminta kepada Pemerintah Kabupaten Balangan untuk direlokasi ketempat lain yang lebih layak dan potensial untuk mengembangkan usaha sebagai mata pencaharian siap mereka akomodir.
Disampaikannya, namun tentunya tentunya hal itu memerlukan waktu untuk mencarikan solusi terutama dari segi anggaran dana ,apakah akan melakukan kemitraan dengan pihak perusahaan.
“Selain mencari alternatif lainnya dengan membukakan lahan usaha agar tetap menempati lokasi asal tapi dari segi ekonomi dapat menjadi jaminan hidup warga setempat ,” ujarnya.
Lebih lanjut H.Abiji menambahkan, relokasi para penduduk transmigrasi Desa Lajar – Papuyuan tersebut selayaknya memang harus dilakukan lantaran selain kondisi alamnya yang tidak mendukung lagi karena sering terendam terutama pada musim hujan .
Diungkapkannya, dari segi ekonomi juga tidak ada usaha lagi yang bisa memberikan mereka penghasilan.
“Kami juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan ,jawabannya juga relokasi solusi yang paling tepat,”bebernya.
H.Abiji berharap dapat segera mendapat solusi dari permasalahan warga transmigrasi Lajar – Papuyuan Kecamatan Lampihong ini masing – masing SKPD mempunyai solusi sehingga tidak berlarut – larut.
“Kita intens lakukan koordinasi dan akan segera melakukan koordinasi kepada pihak perusahaan pertambangan Adaro, semoga ada dana shering .Agar dapat memenuhi keinginan untuk segera di relokasi,” pungkasnya. (AKHMAD SIDIK)