JUSTICIA

Polusi Cemari RE Martadinata, Gangu Nafas, Mata & Bikin Kotor

Palembang – Polusi debu dan asap knalpot kendaraan tak kunjung hilang dan masih terus mencemari lingkungan di sepanjang Jalan RE Martadinata, Ilir Timur ll, Palembang.

Wijaya, salah satu pemilik Rumah Toko (Ruko) yang berada di Jalan RE Martadinata menyebutkan, polusi debu dan asap knalpot kendaraan kian meningkat sejak satu tahun terakhir. “Kurang lebih sekitar satu tahun,” katanya di lokasi, Selasa Sore, 6 Desember 2022.

Ia mengatakan, debu dan asap knalpot kendaraan itu bisa sampai ke halaman rumah toko miliknya, terutama ketika angin kencang. “Pas angin kencang, dari siang sampai sore bahkan hingga malam hari, pasti bisa sampai ke halaman toko milik saya,” ungkapnya.

Menurut dia, meningkatnya polusi debu dan asap knalpot kendaraan ini mengakibatkan imbas kepada para penghuni rumah toko. “Dampaknya jelas, pernapasan, mata jadi sakit, mengotori juga, itu sih yang kita rasakan,” jelasnya.

Sementara itu, margito yang tinggal disalah satu rumah toko di Jalan RE Martadinata, tepatnya, di Kelurahan ll Ilir Ilir Timur ll mengatakan, akibat polusi udara dan debu serta asap knalpot kendaraan itu, ia mengalami iritasi di kedua matanya. Debu dan polusi udara serta asap knalpot kendaraan yang mencemari Jalan RE Martadinata itu mengakibatkan rasa gatal pada mata yang berlebihan. “Iya nimbulnya pada gatel-gatel dan iritasi mata. Dinding toko saya pun jadi kotor,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, hal tersebut tidak terjadi padanya saja, namun, satu keluarganya juga mengalami hal yang sama juga. “Satu keluarga saya kena iritasi mata, semua kena, semua kena dampaknya,” ujarnya.

Ia awalnya tidak mengerti mengapa debu dan polusi udara serta asap knalpot kendaraan bisa sampai ke halaman rumah toko miliknya. Ia juga menjelaskan debu dan polusi udara serta asap knalpot kendaraan itu sangat pekat. “Gatel, kalau terkena mata perih. Kalau pagi-pagi disapu, nanti sorenya adalagi,” jelasnya.

Berdasarkan pantauan media ini di lokasi, memang betul debu terasa sekali menusuk mata ketika motor yang dikendarai oleh wartawan media ini melintas di lokasi. Selain itu, terlihat beberapa warga penghuni rumah toko tampak menyapu terus menerus. Security di salah satu gedung pun sesekali mengelap mata berulang kali. Kendati demikian, warga tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa.

Berdasarkan penelusuran Tipikor Investigasi.Com, keberadaan Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) mobile di kawasan Jalan RE Martadinata sebagai bentuk pengawasan terhadap pencemaran debu dan polusi udara tak ditemukan.

Hingga artikel ini selesai ditulis dan dipublikasikan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang, Akhmad Mustain, belum memberikan keterangan kepada wartawan media ini di Palembang.

Adeni Andriadi

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *