Harga Cabai Meroket di Rambutan Sejak Satu Bulan Terakhir

BANYUASIN-HARGA cabai merah besar di pasar tradisional (kalangan) di Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), meroket hingga Rp 110 ribu menjelang lebaran idul adha 1443 hijiriah. Kenaikan harga tak hanya memukul masyarakat, tapi juga mengurangi omset pedagang di pasar tradisional itu.
Seorang pedagang di pasar tradisional di Kecamatan Rambutan, Meri, 42 tahun, mengatakan harga cabai merah besar biasanya dijual Rp 35 hingga Rp 40 ribu per kilogram. Namun kini harga jual cabai tersebut menembus Rp 110 ribu. “La sebulan ini hargo cabe seratus sepuluh ribu sekilo,” kata dia dengan menggunakan logat bahasa daerah setempat ketika ditemui wartawan, Sabtu pagi, 9 Juli 2022.
Selain cabai merah besar, cabai rawit merah ikut mengalami kenaikan. Sebenarnya harga cabai tersebut berkisar Rp 40 ribu per kilogram, tapi kini tembus Rp 110 ribu per kilogram. Tak hanya cabai, sejumlah sayuran pun ikut naik, seperti timun dari Rp 5 ribu menjadi Rp 8 ribu, telor ayam dari Rp 22 ribu menjadi Rp 27 ribu per kilogram. “Pecanyo sampe berapo bulan kedepan hargo-hargo barang idak turun-turun, naik terus,” ucapnya.
Menurut dia, dampak dari kenaikan harga tersebut membuat daya beli masyarakat menurun. Dengan begitu, otomatis omset pedagang menjadi berkurang. Berdasarkan informasi, kata Rusma salah seorang pedagang lainnya, kenaikan dipicu cuaca panas yang terjadi di sejumlah daerah penghasil sayur mayur.
Tapi anehnya, kata dia, kebaikan sayur mayur yang sudah menjadi kebutuhan pokok selalu terjadi menjelang hari raya idul fitri dan idul adha, tahun baru, bulan suci ramadhan, dan lainnya. Hal ini tidak logis jika dikaitkan dengan faktor cuaca buruk yang terjadi. “Harga naik sudah biasa terjadi pada momen tertentu,” ucap perempuan asal Kecamatan Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) ini.
Salah satu pembeli, Oca, terpaksa mengurangi nilai belanjaan setiap ke pasar lantaran harga sayur-mayur yang meroket. Sementara kebutuhan lainnya juga harus terpenuhi. “Sekarang beli cabe seperempat karena harus dibagi-bagi dengan kebutuhan lain,” tutur warga Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin berusia 38 tahun ini.
ADENI ANDRIADI